Kekayaan William Tanuwijaya, Bos Tokopedia: Sumber & Asetnya

Tokopedia menjadi salah satu e-commerce terkemuka dan memiliki banyak pengguna di Indonesia. William Tanuwijaya adalah sosok yang mendirikan startup asli Indonesia tersebut. Berapakah kekayaan William Tanuwijaya, setelah Tokopedia sebesar sekarang ini.

Tokopedia berhasil berkembang menjadi marketplace tempat jual beli online terbesar nomor dua di Indonesia. Kesuksesan Tokopedia tersebut tidak bisa dilepaskan dari tangan dingin seorang William Tanuwijaya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa suksesnya Tokopedia atau Toped memberikan sumbangsih pada peningkatan jumlah harta William Tanuwijaya. Tokopedia didirikan William bersama temannya Leontinus Alpha Edison, tepatnya tanggal 17 Agustus 2009.

Profil Singkat William Tanuwijaya

Profil Singkat William Tanuwijaya

Sebagai pengguna Tokopedia, ada baiknya mengenal siapa sosok dibalik kesuksesan marketplace tersebut. Pria ini lahir pada tanggal 18 November 1981, di Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara. Dari bangku SD hingga SMA, William bersekolah di tempat kelahirannya tersebut.

Barulah setelah lulus SMA, William Tanuwijaya memberanikan diri untuk meraih masa depan di Jakarta. Di Jakarta dia melanjutkan pendidikan di Jurusan Teknik Informatika Binus, Jakarta. Sayangnya, baru tahun kedua kuliah, ayahnya jatuh sakit dan kesulitan biaya kuliah.

Kejadian tersebut memicu dirinya untuk mencari pekerjaan sampingan agar tetap melanjutkan kuliah. William pernah melakukan pekerjaan sebagai penjaga warung internet (warnet). Pekerjaannya itu dilakukan pada jam 9 malam sampai 9 pagi.

Sejarah hidup William Tanuwijaya sebagai penjaga warnet tersebut membuatnya semakin tertarik dan jatuh cinta pada bidang teknologi informatika. Karena itulah, setelah lulus dari BInus, William memilih untuk bekerja di perusahaan pengembangan software komputer.

Sumber Kekayaan William Tanuwijaya

Terhitung telah beberapa perusahaan yang dijajalnya selama empat tahun bekerja, dan akhirnya di tahun 2017, William Tanuwijaya memutuskan untuk mencoba membuka perusahaan sendiri. Keinginan tersebut didorong oleh hasil pengamatannya terhadap masyarakat Pematang Siantar.

William kala itu menyadari kenyataan bahwa orang-orang di kampungnya tersebut harus rela membayar harga yang lebih mahal ketika membeli barang. William kemudian berpikir bahwa masalah itu bisa diatasi jika ada media yang menghubungkan yaitu internet.

Alasan itulah juga yang membuat William membulatkan tekad untuk membuat suatu media jual beli melalui internet, agar orang lebih mudah berbelanja dimana saja tanpa dihalangi oleh jarak. Media tersebut berupa toko online yang mempertemukan penjual dan pembeli tanpa bertatap muka.

Kini, kekayaan Wiiliam Tanuwijaya ditengarai telah mencapai Rp6,63 triliun, yang berasal dari beberapa sumber berikut ini.

1. Tokopedia

Tokopedia

Situs jual beli online dengan warna dominan hijau ini memiliki pengguna yang sudah mencapai ratusan ribu orang. Bahkan berdasarkan data di Google PlayStore, aplikasi Tokopedia telah mencapai unduhan sebanyak 100+ juga kali.

Tokopedia bersaing ketat dengan e-commerce warna oranye dalam memperebutkan pengguna. Hingga saat ini, Tokopedia tetap menjadi salah satu marketplace yang menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk berbelanja online.

Pendapatan William Tanuwijaya dari Tokopedia tidak main-main, dapat dikatakan fantastis. Orang yang menjabat sebagai CEO Tokopedia tersebut memiliki kekayaan dengan jumlah sekitar USD130 juta yang setara dengan Rp2 triliun di tahun 2018 yang lalu.

Angka tersebut didapatkan berdasarkan data dari Globe Asia, yang dirilis pada lima tahun yang lalu. Jika dihitung sekarang ini, pasti jumlah kekayaan William Tanuwijaya sudah meningkat pesat, apalagi Tokopedia juga menggandeng Gojek, aplikasi transportasi online tekemuka.

Pendiri Tokopedia tersebut disebut-sebut memiliki kekayaan yang jumlahnya melebihi bos startup lainnya, seperti Achmad Zaky dari Bukalapak dan Nadiem Makarim, bos Gojek.

2. Saham GoTo

Saham GoTo

Sejak menggandeng Gojek dan kemudian mendirikan perusahaan yang diberi nama PT. GoTo Gojek Tokopedia, Tbk, William Tanuwijaya juga mendapatkan profit yang tidak sedikit dari saham perusahaan tersebut.

Wiliam Tanuwijaya merupakan pemilik saham individual paling besar pada GoTo, sehingga otomatis juga akan mendpatkan deviden terbesar. PT. GoTo telah merilis IPO atau penawaran saham perdana ke pasar bursa sejak setahunan yang lalu.

Sedangkan jumlah saham GoTo yang dimiliki William Tanuwijaya mencapai hampir 30 juta lembar saham, terdiri dari Seri A dan B. Sudah bisa dibayangkan seberapa besar penghasilan William Tanuwijaya dari perdagangan saham GoTo tersebut.

Apalagi jumlah total saham GoTo William Tanuwijaya tersebut mencapai 17,5% yang artinya memiliki porsi lebih besar dari pemegang saham lainnya. Jika dihitung, jumlah kekayaan William Tanuwijaya dari IPO Tokopedia saja sudah menyentuh angka Rp6,63 miliar.

Aset Kekayaan William Tanuwijaya

Aset Kekayaan William Tanuwijaya

Sementara ini, dari berbagai sumber hanya menyebutkan sumber harta William Tanuwijaya berasal dari Tokopedi dan saham GoTo. Kenapa William Tanuwijaya bisa sekaya itu hanya dengan dua sumber pendapatan tersebut?

Mari kita lihat perhitungan angka profit yang didapatkan oleh Tokopedia dan GoTo. Tokopedia berhasil membukukan 157 pengunjung selama kuartal pertama di tahun 2022 lalu, dan mengalahkan e-commerce lainnya.

1. Pengguna Tokopedia

Pengguna aplikasi Tokopedia tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, bahkan mencapai 99%. Sedangkan jumlah penjual di Tokopedia sudah lebih dari 12 juta penjual atau seller. Belum ada data terbaru berapa jumlah pengguna Tokopedia tahun 2023 ini, yang jelas pasti meningkat.

Terlebih lagi, sejak pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu minat masyarakat untuk berbelanja online semakin meningkat. Secara tidak langsung juga akan membuat pendapatan dari e-commmerce, ternasuk Tokopedia juga bertambah.

2. Saham GoTo

Sejak melakukan merger, Gojek dan Tokopedia resmi meluncurkan saham yang IPO-nya berlangsung pada tanggal 11 April 2022. Pada saat itu, harga saham GoTo adalah Rp338 setiap lembarnya.

Berdasarkan perhitungan melalui prospektus GoTo, sebagai pemegang saham individual yang jumlahnya paling besar, William Tanuwijaya berhasil mengantongi sekitar Rp7 triliun lebih. Itu baru berdasarkan perhitungan yang dibuat pada tanggal 17 Juni 2022, dimana harga saham GoTo Rp366.

Jika jumlah total saham GoTo William Tanuwijaya adalah 20.981.678.973 dari seri A dan B, maka tinggal dikalikan saja dengan harga perlembarnya. Harga saham GoTo perlembar sangat mungkin menjadi semakin mahal dari tahun ke tahun jika prospeknya semakin bagus.

Ketika harga saham GoTo meningkat, otomatis penghasilan William Tanuwijaya juga makin besar, yang artinya akan menambah jumlah kekayaannya. Jika pengguna Tokopedia dan Gojek meningkat, sahamnya akan naik nilainya dan ini menguntungkan bagi William Tanuwijaya.

E-commerce Tokopedia dan saham GoTo menjadi sumber kekayaan terbesar William Tanuwijaya sekaligus juga asetnya. Untuk jenis aset lainnya, seperti rumah, kendaraan dan sebagainya belum ada informasi yang membahasnya.

Teladan dari William Tanuwijaya

Teladan dari William Tanuwijaya

Jumlah kekayaan William Tanuwijaya yang sudah mencapai triliunan, menjadikannya sebagai salah satu dari empat pendiri startup terkaya di Indonesia. Berhasil sukses dengan perjuangan panjang, ada beberapa teladan yang patut dicontoh dari seorang William Tanuwijaya.

Pria yang sudah berhasil menjadi kaya di usia yang masih relatif muda tersebut mengajarkan kepada orang banyak, bahwa untuk sukses tidak harus sekolah di luar negeri. Meskipun hanya lulusan dari sekolah di Pemantang Siantar dan alumni universitas lokal, William Tanuwijaya bisa sukses.

Kesuksesan bisa dicapai oleh siapa saja yang tidak pernah menyerah pada keadaan dan berani mencoba. Ide mendirikan Tokopedia yang kini menjadi marketplace besar sebenarnya hanya dimulai dari pemikiran yang sederhana, yaitu membantu orang lain agar mudah mendapatkan barang.

Semua kekayaan William Tanuwijaya yang berhasil diraihnya sekarang, mayoritas berasal dari keuntungan Tokopedia dan saham GoTo, yang dirintisnya dengan perjuangan dan kerja keras sejak dirinya masih kuliah.

Leave a Comment