Pengalaman Investasi Dana Syariah Sejak Dini (sebagai referensi)

Jika mendengar kata investasi, orang akan berasumsi bahwa dengan investasi pasti akan untung. Namun kenyataannya masih banyak orang yang takut berinvestasi karena takut rugi bahkan  takut riba. Hal ini disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan serta pengalaman investasi dana syariah.

Tapi saat ini sudah ada investasi dana syariah yang memberikan keuntungan besar namun tetap sesuai syariat agama Islam. Investasi syariah adalah modal yang ditanam dalam pasar yang berdasarkan syariat Islam serta produk yang dijual sudah pasti terjamin kehalalannya.

Ilmu Pengetahun Tentang Pengalaman Investasi Dana Syariah

Ilmu-Pengetahun-Tentang-Pengalaman-Investasi-Dana-Syariah

Reksadana atau Dana syariah merupakan kumpulan produk dari Reksadana yang cara mengelolanay mengikuti tuntunan syariat Islam. Modal yang di dapat dari masyarakat ini akan didistribusikan kedalam bentuk saham, sukuk dansurat berharga seperti obligasi.

Investasi dana syariah menjadi salah satu incaran para investor pada saat ini terutama yang menginginkan investasi yang tetap terjaga kehalalannya. Manajer investasi tidak diperbolehkan memilih produk yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Bahkan dalam pengelolaannya, produk dana syariah dijamin kehalalannya. Selain itu, akad yang digunakan dalam dana syariah menggunakan akad mudharabah. Akad tersebut bertujuan agar seluruh transaksi yang terjadi antara manajer investasi dan investor tidak mengurangi hak investor. 

Apa Keuntungan yang didapat Investor dari Dana Syariah?

Apa saja keuntungan yang didapat investor jika menginvestasikan modalnya ke Dana syariah? Berikut ini beberapa keuntungan yang didapat investor:

1. Terjamin Kehalalannya

Terjamin-Kehalalannya

Terjamin kehalalannya sampai akhir transaksi merupakan keuntungan yang akan didapat investor  jika menginvestasikan modalnya di Dana syariah. Jika manajer investasi melakukan diluar ketentuan syariah maka akan diadakan proses pembersihan atau cleansing

Proses cleansing merupakan pembersihan modal investasi dengan melakukan kegiatan amal sosial. Kegiatan cleansing ini wajib dan diketahui oleh manajer investasi serta investor dengan tidak mengurangi batasan informasi. 

2. Dalam Pengawasan Dua Lembaga

Dalam-Pengawasan-Dua-Lembaga

Selain menambah pengalaman investasi dana syariah,  keuntungan yang lainnya yaitu investasi tersebut dalam pengawasan dua lembaga secara bersamaan. Yang mana lembaga tersebut di antaranya DPS dan OJK.

Lembaga OJK memiliki tugas mengamankan investasi dari fraud. Dan lembaga DPS berkewajiban menjaga label halal ketika berinvestasi.

3. Persamaan Hak Investor dan Manajer Investasi

Persamaan-Hak-Investor-dan-Manajer-Investasi

Ketika terjadi kerugian, investor dan manajer investasi bekerja sama menanggung kerugian tersebut. 

Dengan cara mengelola instrumen investasi yang dilakukan oleh manajer investasi. Sedangkan untuk investor cukup menunggu saja sampai proses selesai.

Ketika mendapatkan keuntungan manajer investasi dan investor mendapatkan persentase keuntungan berdasarkan kerelaan masing-masing pihak. Hal ini dikarenakan Dana syariah menggunakan prinsip kolektivitas.

4. Banyak Pilihan Produk 

Banyak-Pilihan-Produk

Banyak terdapat pilihan produk di Dana syariah. Untuk yang syariah terdapat dua pilihan produk yang bisa investor pilih seperti  reksadana saham dan reksadana campuran. Sedangkan untuk dana konvensional terdapat dana saham, dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran. 

5. Market Capitalization yang Bagus 

Market-Capitalization-yang-Bagus

 Market capitalization atau Market cap serupa dengan potensi efek untuk meningkatkan value capital atau nilai jual yang dapat mengembalikan hasil investasi. Yang membuat manajer investasi lebih leluasa dalam bekerja disebabkan banyaknya jenis instrumen dana syariah.

Misalnya dapat menyimpan dana investasi di mana saja, baik yang berjangka pendek maupun panjang. Hal ini membuat berpeluang besar dikembalikannya investasi.

6. Kinerja Lebih Stabil 

Kinerja-Lebih-Stabil

Investor yang sudah mempunyai  pengalaman investasi dana syariah tentu akan merasakan kinerja yang stabil dari beragam instrumen dana syariah. Kinerja dana syariah yang lebih stabil  ini salah satu pengaruh market cap.  Kinerja yang lebih stabil dari dana syariah akan berdampak baik bursa efek.  Yang mana bursa efek ini sudah  terbukti mempunyai value pertumbuhan serta profit yang lebih stabil hal ini tentu dapat mengundang investor  yang berprofil moderat. 

7. Investor dari Berbagai Agama

Investor-dari-Berbagai-Agama

Memiliki label syariah tidak membuat dana syariah ini hanya menerima investor dari agama tertentu saja. Investor dari berbagai agama dapat berinvestasi di dana syariah. 

Mungkin bagi agama yang  belum memahami sistem syariah akan merasa asing. Namun value yang didapat serta benefitnya berlaku secara universal.

Apa Perbedaan Dana Syariah dan Konvensional?

Apa-Perbedaan-Dana-Syariah-dan-Konvensional

Untuk menambah wawasan serta pengalaman investasi dana syariah, ada baiknya mengetahui perbedaan antara dana syariah dan konvensional beserta hukumnya. Apa saja perbedaannya? Berikut ini beberapa perbedaan dana syariah dan konvensional:

1. Prinsip dan Sistem yang digunakan Berbeda

Perbedaan dana syariah dan konvensional yang paling penting terletak di risiko dan pembagian haknya. Jika di dana konvensional, investor sangat membutuhkan manajer investasi. 

Sehingga investor harus mengikuti peraturan serta persyaratan yang dibuat oleh manajer investasi. Baik dalam hal kepemilikan dividen maupun biaya dalam mengelola investasi.

Sedangkan dana syariah, manajer investasi dan investor memiliki posisi yang setara. Setara dalam saling membutuhkan satu sama lain. 

Seorang yang ahli di bidang manajer investasi tentu sangat dibutuhkan oleh investor. Ini dikarenakan guna membantu mengelola modal dari investor. Sedangkan manajer investasi membutuhkan investor untuk merekrut dan memberi fee

2. Memiliki Beragam Instrumen Investasi 

Tidak semua bursa efek memiliki instrumen yang diizinkan oleh OJK. Untuk investasi dana syariah OJK telah membuat beberapa peraturan serta DES (Daftar EfekSyariah) sebagai pedoman manajer investasi dalam mengambil keputusan.

Peraturan lain yang terkait manajer investasi adalah tidak diperbolehkan menyimpan dana yang jumlah emitennnya melebihi hutang perusahaan atau hutangnya lebih besar dari modal perusahaan. Namun peraturan ini tidak berlaku di dana konvensional.

3. Kesepakatan Sesuai Proses yang Berlaku

Perbedaan selanjutnya antara dana syariah dan konvensional terletak pada perihal kesepakatannya. Karena salah satu akad dalam dana syariah bernama akad wakalah yang bearti akad dalam bentuk kemitraan. 

Kesepakatan ini meminimalisasi risiko yang ditanggung bersama. Dan tidak ada kesepakatan berapa keuntungan yang akan diperoleh investor beserta kapan dapat dicairkannya.

Sebagai contoh, ketika nilai modal menurun pada saat investor ingin mengambil dananya. Maka manajer investasi harus bekerja keras dalam menaikkan value dari modal yang ditanam sampai mencapai jumlah pada saat akad. 

Sedangkan sistem di dana konvensional, investor harus memiliki keberaian dalam mengambil risiko kehilangan dananya ketika value aset menurun.

4. Cara Mengelola

Cara mengelola dalam dana konvensional, manajer investasi dijadikan sebagai pusat transaksi. Investor tidak memiliki hak dalam mengatur dividen yang dibagi. Karena dalam dana syariah, dividen yang dibagi berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

Namun investor mempuyai hak untuk bertanya dan bernegosiasi mengenai deviden yang didapat.  

5. TIpe Pengawasan 

Tipe pengawasan dalam dana syariah dan konvensional memiliki perbedaan yang mencolok. Dana syariah memiliki double pengawasan, dari OJK dan DES. 

Sedangkan dana konvensional hanya diawasi oleh OJK. DPS ini mengawasi semua proses dalam mengelola dana syariah, dari proses awal, distribusi, sampai ragam instrumen investasi yang dipilih.

Jika suatu waktu DPS mendapatkan pelanggaran atas peraturan yang sudah disepakati maka akan dijatuhi pemberhentian proses investasi. Dan dalam kurun waktu per enam bulan DPS harus membuat laporan pengawasan dana syariah ke BI (Bank Indonesia).

Setelah mempunyai pengetahuan dan pengalaman investasi dana syariah, segera sisihkan sebagian penghasilan untuk berinvestasi di dana syariah. Dengan menjadi investor sejak dini maka masa depan akan lebih cerah.

Leave a Comment