3 Resiko Reksadana Pasar Uang, Baca Ini Dulu Yuk!

Walaupun ada banyak pilihan instrumen investasi yang bisa digunakan saat ini dan menguntungkan, tapi sebaiknya pilih jenis investasi yang cocok dan resiko minim. Seperti misalnya reksadana pasar uang, karena resiko reksadana pasar uang terbilang kecil dibanding resiko investasi lainnya.

Selain reksadana pasar uang, ada juga jenis reksadana lainnya seperti misalnya reksadana campuran, tetap, dan reksadana saham. Pengertian dari reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang memiliki portofolio berupa interumen pasar uang.

Pengertian dan Jenis Reksadana

Pengertian-dan-Jenis-Reksadana

Reksadana merupakan jenis investasi yang bentuknya peruba perusahaan yang merupakan penghimpun dana dari masyarakat, menjadi investor yang nantinya akan menanam modal. Kemudian dana yang akan terkumpul diinvestasikan pada beberapa jenis instrumen.

Seperti misalnya instrumen obligasi, saham, dan juga deposito. Tak sama dengan jenis investasi lainnya seperti deposito, saham dan yang lainnya, instrumen investasi reksadana ini akan membuat para investor berinvestasi dengan jumlah paling kecil.

Tapi jangan khawatir, seluruh alur investasi ini telah diurus secara langsung oleh manajer investasi. Sehingga resiko reksadana pasar uang jauh lebih rendah tapi dengan keuntungan yang menjanjikan. Berikut ini cara kerja dari investasi reksadana:

  1. Manajer investasi akan mulai menghimpun dana dari para nasabah.
  2. Jumlah dana yang dihimpun nantinya akan diinvestasikan pada instrumen yang sesuai dengan yang sudah disepakati.
  3. Berikutnya nasabah akan menerima laporan investasi yang bentuknya komposisi aset, kinerja produk, dan juga portofolio efek.

Ada beberapa jenis reksadana yang wajib diketahui, terutama untuk para investor yang ingin mencoba menggunakan instrumen investasi reksadana:

1. Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis reksadana yang satu ini menempatkan dana investasi di obligasi serta termasuk pada kategori jenis investasi menengah. Disebut begitu karena jangka waktu investasi ini adalah jangka panjang yaitu 1, 3, dan 5 tahun lamanya.

2. Reksadana Saham

Merupakan investasi saham yang memiliki risiko tinggi, tapi dengan potensi imbalnya yang juga tinggi dan tentu saja menguntungkan. Penggunaan reksadana saham ini ditujukan untuk sesuatu yang sifatnya jangka panjang misalnya dana pensiun atau biaya pendidikan.

3. Reksadana Pasar Uang

Produk reksadana ini adalah jenis investasi pada deposito dengan jatuh tempo yang tidak lebih dari satu tahun. Resiko reksadana pasar uang cukup rendah dan tidak setinggi risiko jenis investasi yang lainnya.

Resiko dari reksadana ini juga cukup tinggi seperti risiko pada investasi reksadana saham.

4. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah jenis investasi yang menggunakan saham dan juga obligasi, dengan jumlah imbalan yang cukup tinggi. Tapi memang tidak lebih besar dari jumlah reksadana saham keuntungannya. 

Maka, bagi Anda yang ingin berinvestasi reksadana dengan beberapa jenis reksadana yang ada saat ini sebaiknya pilih reksadana pasar uang saja. Hal itu disebabkan oleh resiko reksadana yang cenderung rendah dan minim, sehingga cukup aman dan cocok untuk pemula.

Inilah beberapa Resiko Reksadana Pasar Uang

Seperti yang sudah dibahasa sebelumnya bahwa resiko dari reksadana ini terbilang kecil dan minim. Tapi ketahui dan pahami juga apa saja resiko dari reksadana pasar uang tersebut, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

1. Gagal Bayar

Gagal-Bayar

Risiko paling utama dari investasi reksadana pasar uang adalah adanya kegagalan bayar. Jenis produk pada reksadana pasar uang dengan jatuh tempo tidak lebih dari setahun adalah obligasi. 

Surat utang atau obligasi ini mempunyai kemungkinan akan dilunasi tepat pada waktunya, tapi kemungkinan buruknya adalah tidak dilunasi atau gagal bayar. Ketika tidak dilunasi atau gagal bayar ini maka investor akan mengalami kerugian dari reksadana pasar uang tersebut.

Solusi dari kerugian ini adalah investor dapat membeli obligasi pemerintah, karena obligasi ini jauh lebih aman dibandingkan dengan jenis obligasi dari perusahaan swasta atau perusahaan yang lainnya.

2. Redemption Secara Besar-besaran

Redemption-Secara-Besar-besaran

Kerugian dan resiko reksadana pasar uang selanjutnya adalah redemption besar-besaran. Maksud dari kerugian ini adalah pada saat investor menarik uangnya secara besar besaran atau yang disebut dengan redemption.

Contohnya jumlah dana yang ada di reksadana pasar uang saat ini adalah 300 Milyar, maka di waktu yang sama investor pun akan menarik uangnya dari sana sebesar 190 Milyar. 

Hal itu tentu akan membuat terjadinya penjualan reksadana pasar uang sebelum waktu jatuh tempo tiba, dan itulah yang membuat para investor pun akhirnya merugi.

3. Jenis Resiko yang Lainnya

Jenis-Resiko-yang-Lainnya

Selain gagal bayar, ada juga risiko lainnya dari reksadana pasar uang yaitu menurunnya nilai NAB yang disebabkan oleh harga efek dari portofolio yang menurun. 

Ditambah lagi dengan adanya perubahan pada tingkat suku bunga yang akhirnya menimbulkan fluktuasi dan menyebabnya pengembalian instrumen dari pasar uang. Risiko lainnya yaitu force majeur dan wanprestasi dari penerbit surat berharga atau dari bank.

Resiko berikutnya adalah kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil, terjadinya likuiditas, adanya perubahan aturan, dan pembubaran serta likuidasi.

Keuntungan dari Reksadana Pasar Uang

Setelah paham dengan resiko reksadana pasar uang, maka kenali juga apa saja keuntungan yang diperoleh dari jenis investasi ini. Berikut ini sejumlah keuntungan dari reksadana pasar uang:

1. Jumlah Keuntungan yang Lebih Tinggi

Keuntungan yang akan diperoleh dari investasi reksadana setiap tahunnya kurang lebih 6 – 7%. Tapi jika dibandingkan dengan menyimpan uang seperti biasa di rekening tabungan maka nilai bunga yang diperolehnya sangatlah kecil.

Apabila nominal tabungan di rekening tidak lebih dari 1 juta maka bunganya pun 0%. Tapi jika diinvestasikan melalui reksadana pasar uang maka keuntungan yang diperoleh pun akan melimpah.

2. Nominal Modal Minimal di Awal Rp.100.000,-

Bahkan investor juga bisa memulai investasi dengan nominal yang kecil yaitu Rp.100.000,- saja. Tapi dengan uang sekecil itu maka investasi sudah bisa dimulai. Walaupun keuntungannya juga tidak besar karena nominal modal di awalnya pun kecil.

Tapi tidak ada salahnya mencoba berinvestasi dari nominal modal yang kecil, untuk keuntungan yang besar di kemudian hari.

3. Pengambilan Dana Dapat Dilakukan Kapanpun

Keunggulan lainnya dari reksadana pasar uang adalah pengambilan dana/uang yang sifatnya fleksibel, dan hal ini tidak dapat ditemukan pada jenis investasi yang lainnya. Dana yang sudah diinvestasikan di reksadana pasar uang bisa diambil kapanpun.

Tanpa harus menunggu jatuh tempo atau jangka waktu yang ditentukan, dana sudah bisa diambil ketika diperlukan. Ditambah lagi dengan proses pencairan yang cukup mudah karena dilakukan dengan metode online, sehingga menjadi lebih praktis.

Uang atau dana yang ditarik ini juga tidak akan dikenakan denda apapun atau pemotongan apapun, sehingga keuntungan berupa uang ini aman.

Dilihat dari resiko reksadana pasar uang yang sudah dijelaskan di atas, jelas sudah bahwa jenis instrumen investasi ini cukup menguntungkan. Hal itu terlihat dengan jelas dari jenis resiko apa saja yang diterima investor.

Namun resiko yang minim ini tetap memberikan keuntungan yang cukup, apalagi jika dibandingkan dengan bunga yang diperoleh dari menabung di bank saja.

Leave a Comment