4 Gaya Hidup Minimalis Jepang yang Wajib Ditiru

Gaya hidup minimalis Jepang bisa sekali ditiru dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, budaya yang menekankan kata sederhana ini mengajarkan banyak hal baik. Dengan menerapkan gaya hidup yang seperti itu pula, Anda pasti akan berpikir soal pengeluaran yang hanya seperlunya saja. 

Menggiurkan bukan karena dengan begini orang yang hidup minimalis juga bisa lebih hemat? Meskipun demikian, kenyataannya memulai gaya hidup yang minimalis itu bukanlah hal yang mudah. 

Pasalnya, dalam gaya hidup ini harus membiasakan hal-hal baru dan hanya hidup dengan barang yang benar-benar diperlukan saja. Lalu apa itu sebenarnya gaya hidup minimalis dan bagaimana cara menerapkannya? Berikut informasinya. 

Apa Itu Gaya Hidup Minimalis Jepang?

Apa-Itu-Gaya-Hidup-Minimalis-Jepang

Gaya hidup minimalis yang diterapkan oleh masyarakat Jepang dipengaruhi oleh filosofi zen, yaitu ajaran agama Buddha yang sangat menekankan betapa pentingnya kesederhanaan demi pikiran lebih tenang. Dengan gaya hidup ini, masyarakat Jepang membatasi diri untuk tidak terlalu konsumtif.

Dengan kata lain, mereka menerapkan slogan less is more. Meskipun sangat sederhana, bagi mereka itu tidak mengapa terutama kalau sedang tidak punya harta benda. Sebab, apa yang mereka butuhkan itu yang lebih penting untuk kehidupan. 

Konsep less is more sendiri jika diartikan dengan sederhana maknanya adalah mempunyai sedikit barang dan mempunyai lebih banyak waktu melakukan hal-hal yang lebih produktif. 

Untuk negara yang rawan gempa seperti Jepang, gaya hidup ini sangat membantu sebab mengurangi risiko luka termasuk kematian akibat dari tertimpa benda-benda yang ada di dalam ruangan.

Kenapa Banyak Orang yang Mengikuti Gaya Hidup Minimalis Jepang?

Kenapa-Banyak-Orang-yang-Mengikuti-Gaya-Hidup-Minimalis-Jepang

Tidak hanya diterapkan oleh masyarakat di negara anime itu sendiri, gaya hidup minimalis Jepang ini juga diikuti oleh banyak orang. Mengapa demikian? Karena manfaatnya sangat banyak, diantaranya.

  1. Tidak kerepotan dalam membersihkan maupun merawat berbagai barang yang dimiliki
  2. Ada lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih baik seperti menulis, olahraga dan kegiatan bermanfaat lainnya
  3. Hidup bisa jadi lebih bahagia karena terhindar dari perasaan negatif seperti stress dalam mengejar kepuasan materi. Hidup juga bisa dijalankan tanpa beban dan hanya fokus pada kebutuhan tanpa memikirkan gengsi
  4. Bisa lebih hemat dan uang yang ada bisa dialokasikan untuk memperkaya diri atau menambah pengalaman misalnya dengan traveling, mengikuti kelas online, mengikuti seminar dan lain sebagainya
  5. Rumah yang menjadi tempat tinggal bisa menjadi lebih lega dan lapang yang secara tidak langsung juga bisa membuat hati jadi lebih tenang. 

Apa Saja Contoh Gaya Hidup Minimalis Jepang?

Contoh gaya hidup minimalis yang diterapkan oleh masyarakat Jepang itu sangat banyak. Beberapa diantaranya bahkan mungkin bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Apa sajakah itu? Berikut daftarnya.

1. Jumlah Pakaian yang Hanya Secukupnya

Jumlah-Pakaian-yang-Hanya-Secukupnya

Kalau mengintip isi lemari orang Jepang yang menganut budaya hidup minimalis, biasanya hanya akan ditemukan beberapa pakaian saja. Biasanya juga pakaian itu modalnya tidak macam-macam, asalkan bisa dipakai untuk bekerja dan juga melakukan aktifitas sehari-hari. 

Layaknya orang yang kaya dan sukses seperti Bill Gates atau Mark Zuckerberg, pakaian mereka sepertinya hanya itu-itu saja dan ini juga yang dilakukan oleh orang Jepang. Ini tidak berarti bahwa mereka tidak mengganti pakaian ya.

Mereka hanya memiliki pakaian seperlunya saja dan yang sesuai dengan kebutuhannya. Tidak terus menerus membeli hanya untuk melengkapi koleksi. 

2. Menggunakan Futon Sebagai Alas Tidur

Menggunakan-Futon-Sebagai-Alas-Tidur

Futin ini adalah matras atau alas tidur tradisional yang biasa digunakan oleh orang Jepang. Mereka biasa menggunakannya selain untuk tidur, juga untuk melestarikan tradisi leluhur. Harganya sangat murah sehingga bisa terjangkau oleh siapa saja. 

Selain itu, futon juga bisa dilipat serta disimpan dalam lemari seperti futon yang biasa digunakan oleh Nobita dalam anime Doraemon. Dengan menggunakan futon, kamar jelas akan terasa lebih lega saat bukan waktunya tidur sehingga ada lebih banyak ruang untuk melakukan aktifitas yang lainnya. 

Berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia yang terbiasa menggunakan kasur dengan ranjang bahkan spring bed yang empuk dengan iming-iming tidur yang lebih nyaman. 

Untuk orang Jepang, dibandingkan dengan membeli kasur seperti itu yang harganya lumayan mahal, lebih baik menggunakan futon saja supaya lebih irit.

3. Tidak Banyak Perabot di Dalam Ruangan

Tidak-Banyak-Perabot-di-Dalam-Ruangan

Untuk orang yang ingin mengikuti gaya hidup minimalis Jepang, perlu juga memperhatikan poin yang satu ini. Jangan memasukkan banyak perabot ke dalam ruangan. Bahkan kalau di Jepang, dalam satu ruangan terkadang hanya ada meja serta kursi saja, atau bahkan hanya meja.

Sementara untuk tempat duduknya menggunakan bantal sebagai alasnya. Dengan minimnya jumlah perabot yang ada dalam ruangan, ini membuat ruangan terasa jadi lebih lapang. Selain itu, aktifitas bersih-bersih rumah bisa berlangsung lebih efisien karena tidak banyak yang harus dibereskan. 

Dengan begini pula, energi jadi tidak banyak tersita. Memang ruangan yang lebih lega inilah yang ingin dicapai oleh para penganut gaya hidup minimalis di sana. 

4. Perabot yang Ada Hanyalah Perabot yang Dibutuhkan

Perabot-yang-Ada-Hanyalah-Perabot-yang-Dibutuhkan

Kalau memperhatikan hunian orang Jepang yang menganut gaya hidup minimalis, susah rasanya meemukan banyak perabot atau peralatan rumah tangga. Ambil contoh di dapur. 

Di sana hanya akan ada beberapa mangkuk, beberapa piring, beberapa gelas, beberapa sendok dan beberapa garpu yang cukup sesuai dengan jumlah penghuninya. Begitu juga dengan kamar mandi dan di ruangan lainnya, hanya ada barang-barang yang mereka butuhkan. 

Dengan seperti ini, sekali lagi tidak menghabiskan banyak energi untuk membereskan barang-barang tersebut. Biaya pemeliharaannya juga lebih hemat dan ada lebih banyak waktu melakukan hal bermanfaat lainnya. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ingin Mencontoh Gaya Hidup Minimalis Jepang?

Apa-yang-Harus-Dilakukan-Jika-Ingin-Mencontoh-Gaya-Hidup-Minimalis-Jepang

Tanyakan Pada Diri Sendiri Apa yang Menjadi Prioritas

Pertama, bisa dimulai dengan menanyakan pada diri sendiri apa yang paling penting dan paling dibutuhkan. Ini akan membuat Anda menyadari dan mulai memisahkan mana kiranya barang yang diperlukan dan mana yang tidak diperlukan untuk menjalani hidup sehari-hari. 

Untuk barang-barang yang diperlukan bisa disimpan kembali ke tempatnya, sedangkan barang yang sudah tidak diperlukan bisa disumbangkan atau kalau mau dijual kembali. Hal ini berlaku pada berbagai hal yang ada di dalam rumah ya termasuk isi lemari, furnitur dan peralatan dapur. 

Biasakan Diri dengan Pola Baru

Ketika barang-barang yang biasanya ada di tempat tinggal sudah berkurang, akan sangat terasa betapa leganya. Namun di sisi lain, ini akan menimbulkan semacam ketidaknyamanan. Belum lagi komentar dari tamu-tamu yang berkunjung dan menganggap bahwa gaya hidup yang seperti ini tidak wajar.

Untuk menghadapi hal ini, memang diri sendiri harus siap dulu dengan konsekuensinya. Selain itu, mulailah membiasakan diri dengan hal-hal minimalis yang belum pernah dirasakan sebelumnya. 

Pengeluaran Hanya Saat Diperlukan

Menjaga gaya hidup minimalis akan sangat terasa salah satunya pada pengeluaran. Bukan hanya soal benda, namun soal makanan juga harus sangat selektif. Diantaranya ialah tidak tergiur pada diskon dan penawaran harga murah. 

Aktifotas gercep langsung beli seperti ini benar-benar harus dihindari jika barang yang dimaksud tidaklah perlu. Gunakan uang tersebut hanya saat diperlukan saja. 

Mengikuti gaya hidup minimalis Jepang adalah hal yang bagus terutama di masa yang sifat konsumtif bisa dilakukan dengan mudah berkat canggihnya teknologi masa kini. Jangan lupa sisihkan sebagian pendapatan untuk mengisi tabungan untuk hal-hal yang sifatnya penting, darurat dan mendesak nantinya.

Leave a Comment