6 Cara Mencapai Kebebasan Finansial Islam dan Kunci Suksesnya

Kebebasan finansial merupakan keadaan dimana seseorang dapat mencukupi kebutuhan hidup tanpa harus bekerja keras. Dengan kata lain, punya pendapatan pasif dari investasi, bisnis, dan sebagainya. Namun, kebebasan finansial Islam tentu memiliki makna dan konsep yang berbeda.

Secara prinsip, dalam agama Islam, finansial adalah jalan dan bukan tujuan. Jalan yang dimaksud adalah sarana menuju tujuan lebih hakiki, yakni agar lebih dekat dengan rahmat Allah SWT. Selain itu, setiap Muslim juga dapat menerapkan cara-cara mencapai kebebasan finansial sejak dini.

Apa Itu Kebebasan Finansial Islam?

Apa-Itu-Kebebasan-Finansial-Islam

Secara umum, financial freedom (kebebasan finansial) dapat diartikan sebagai kondisi dimana individu telah mapan secara finansial, bebas dari hutang, dan memiliki penghasilan pasif sehingga mampu mencukupi kebutuhan hidup, sehingga tidak perlu pusing memikirkan masalah keuangan.

Akan tetapi, bagaimana cara meraih kebebasan finansial yang sesuai dengan ajaran Islam? Dari sudut pandang agama Islam, setiap orang mempunyai kesempatan sama untuk mencapai financial freedom. Namun, Islam juga memiliki ketentuan dan aturan yang telah diatur dalam agama.

Sebagai seorang Muslim, mendambakan kebebasan secara finansial tentunya sah-sah saja. Namun, cara yang diaplikasikan juga harus sesuai dengan kaidah serta ajaran agama Islam. Cara mencapai kebebasan finansial Islami tersebutlah yang membedakannya dengan kebebasan finansial umum.

6 Cara Mencapai Kebebasan Finansial Menurut Ajaran Islam

Sebagai seorang Muslim, memang sudah seharusnya menjadikan ajaran dan syariat Islam sebagai pedoman dalam segala aspek kehidupan, termasuk mengenai cara mengatur keuangan harus menerapkan ketentuan sebagaimana yang telah diatur di dalam Al-Quran dan Hadits.

Tujuannya adalah supaya umat Muslim tidak salah melakukan perhitungan yang membuat pendapatan tidak berkah. Lantas, bagaimana cara mencapai kebebasan finansial Islam?

Di bawah ini adalah cara meraih financial freedom sesuai ajaran Islam yang dapat dijadikan panduan:

1. Formula 1-1-1

Formula-1-1-1

Ini adalah rumus mengatur keuangan yang diterapkan oleh sahabat nabi, yaitu Salman Al Farisi. Diriwayatkan, beliau memiliki uang 1 dirham yang kemudian digunakan untuk modal membuat anyaman, dan kemudian hasilnya dijual dengan harga sebesar 3 dirham.

Setelah itu, pendapatan tersebut dibagi menjadi 3, yaitu:

  • 1 dirham untuk keluarga
  • 1 dirham untuk sedekah
  • 1 dirham untuk modal

2. Sisihkan Sebagai Modal

Sisihkan-Sebagai-Modal

Islam menganjurkan umatnya untuk mencari nafkah dengan cara berdagang. Salah satu sebabnya adalah, karena dulu Rasulullah SAW juga berniaga. Namun, Islam juga menyarankan supaya menyisihkan sebagian income yang diperoleh sebagai modal.

Jadi, jangan sampai pendapatan hasil berniaga dihabiskan semua untuk memenuhi gaya hidup konsumtif. Hal tersebut juga berlaku bagi orang yang mencari nafkah bukan dengan jalan berniaga, yaitu menyisihkan gaji setiap bulan untuk ditabung, bisnis, atau investasi.

3. Menabung

Menabung

Tidak dapat dipungkiri bahwa menambung mempunyai banyak keuntungan bagi kehidupan seseorang di masa depan. Di awal, mungkin akan terasa berat sebab sebagian pendapatan harus disisihkan untuk disimpan, sehingga tidak bisa menghamburkan uang sesuka hati.

Namun, saat uang telah terkumpul dalam jumlah cukup besar atau ada kebutuhan keuangan mendesak, maka manfaatnya baru bisa dirasakan. Dengan menabung, sama halnya memiliki cadangan uang yang dapat digunakan kapan saja saat ada keperluan.

4. Hindari Berhutang

Hindari-Berhutang

Islam tidak menganjurkan umatnya untuk berhutang apabila tidak benar-benar dalam situasi mendesak. Artinya, jika masih dapat mengusahakan membayar sesuatu dengan uang sendiri, maka sebaiknya hindari berhutang atau meminjam uang dari pihak lain.

Jika terpaksa berhutang, wajib hukumnya melunasi sejumlah yang dipinjam. Hal tersebut dilakukan sebab dalam Islam masalah hutang menyangkut urusan dunia dan akhirat.  Saat seseorang meninggal dalam kondisi berhutang, wajib bagi ahli warisnya untuk melunasi.

5. Rajin Bersedekah

Rajin-Bersedekah

Tips mencapai kebebasan finansial Islam lainnya adalah dengan rajin bersedekah. Sedekah merupakan cara terbaik untuk mensucikan harta. Pasalnya, dalam Islam 2.5% dari total pendapatan yang diterima terdapat hak orang lain di dalamnya.

Oleh karena itu, selalu sisihkan income yang diterima setiap bulannya untuk membantu pihak lain, khususnya yang membutuhkan melalui berbagai badan penyalur zakat atau sedekah.

Allah SWT menjanjikan menambah harta yang didapatkan dengan jalan sedekah. Di samping itu, sedekah juga merupakan tanda bersyukur atas nikmat rezeki yang diperoleh, dan menyadari bahwa harga yang dimiliki saat ini hanyalah titipan semata.

6. Tidak Boros

Tidak-Boros

Menghambur-hamburkan uang untuk hal tidak perlu atau boros memang tidak dianjurkan dalam segala hal, termasuk saat berusaha mencapai financial freedom. Islam melarang umatnya berbelanja secara berlebihan karena dapat merugikan diri sendiri.

Alih-alih boros, dianjurkan untuk menggunakan uang sesuai kebutuhan, tidak kurang atau lebih. Dengan begitu, sisa uangnya bisa dialokasikan untuk ditabung.

Kunci Sukses Kebebasan Finansial Islam

Kunci-Sukses-Kebebasan-Finansial-Islam

Untuk mencapai financial freedom yang berkah, ada beberapa poin yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mampu Berbagi Adalah Tanda Bebas Secara Finansial

Salah satu tanda mapan dari segi keuangan adalah mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan juga berbagi kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan kata lain, bersedekah.

Dalam ajaran Islam, harta dan tabungan duniawi kelak semuanya akan ditinggalkan atau bersifat fana. Sedangkan harta dalam artian yang sesungguhnya adalah sedekah dan amal saleh dan akan dibawa hingga menghadap Allah SWT kelak.

2. Kebebasan Finansial Dimiliki Orang Bertakwa

Pasti sudah sering dengan kalimat, rezeki sudah ada yang mengatur, bukan? Hal ini juga berarti rezeki bisa datang darimana saja dengan cara tidak terduga. Untuk mendapatkan rezeki yang berkah, maka umat Muslim harus memiliki rasa takwa kepada Allah SWT.

Saat seorang Muslim bertakwa, Allah akan memberikan jaminan berupa rezeki. Allah juga berjanji akan menyediakan semua kebutuhan hidup, baik dalam bentuk uang atau makanan. Di sisi lain, ketakwaan juga akan membuat seseorang merasa tentram menjalani kehidupan.

3. Sadar Bahwa Harta Bukan Tujuan Utama

Perlu diketahui, bahwa harta benda dunia bukan hal yang harus menjadi tujuan utama untuk dicapai dalam hidup. Dalam Islam, harta hanyalah sebuah jalan atau sarana agar bisa mencapai tujuan lebih utama, yakni dekat dengan rahmat Allah SWT.

Seorang Muslim memang harus bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidup, namun juga harus tetap mengutamakan beribadah kepada Allah. Jadi, usia tidak dihabiskan hanya untuk memperkaya diri dan menimbun harta demi kepentingan di dunia saja.

4. Membantu Orang Lain Adalah Cara Melipatgandakan Rezeki

Tidak sedikit orang merasa dirugikan saat sesuatu yang jadi miliknya jatuh ke tangan orang lain. Pada beberapa kasus, tidak jarang orang enggan berbagi karena merasa jika harta atau uangnya akan berkurang. Namun, faktanya Islam mengajarkan hal sebaliknya.

Dalam ajaran Islam, berbagi dan membantu orang lain menggunakan harta yang dimiliki justru akan melipatgandakan rezeki. Semakin banyak memberi, semakin banyak akan menerima. Sebab Allah SWT sudah menjamin bahwa makhluk-Nya tidak akan kekurangan.

Salah satu cara mencapai tahap kebebasan finansial Islam adalah dengan berniaga. Selain itu, dalam agama Islam juga ada sebuah keyakinan, bahwasanya berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki yang bisa dijadikan pilihan terbaik agar bisa mapan secara keuangan.

Leave a Comment