Cara Hitung Depresiasi Aset dengan Metode Double Declining

Saat Anda memiliki aset ataupun investasi, Anda akan dihadapkan dengan beberapa istilah yang mungkin saja belum Anda pahami. Salah satu istilah yang akan mulai Anda kenal adalah istilah metode double declining. 

Istilah ini menjadi sangat penting untuk Anda pahami. Terutama bagi Anda yang baru pertama kali melakukan investasi dan ingin sukses dalam menjalankan investasi tersebut. Untuk informasi lebih lengkapnya, Anda perlu menyimak penjelasan berikut ini.

Apa Metode Double Declining Itu?

Apa-Metode-Double-Declining-Itu

Apabila saat ini Anda sedang memulai memahami beberapa istilah dalam dunia investasi. Anda akan dipertemukan dengan istilah metode double declining. Metode ini merupakan jenis metode penyusutan yang dilakukan dengan cara dipercepat.

Jika Anda melakukan metode ini, maka penyusutan pada jenis aset yang anda miliki akan diakui pada beberapa tahun pertama. Sehingga, ada beberapa point penting yang harus Anda perhatikan dalam melakukan proses tersebut. 

Supaya Anda lebih memahami mengenai double declining, Anda perlu menyimak ulasan berikut ini. Sehingga, Anda akan lebih yakin dalam melakukan langkah selanjutnya.

Menghitung Depresiasi Aset dengan Metode Double Declining

Menghitung-Depresiasi-Aset-dengan-Double-Declining

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam menjalankan aset investasi yang Anda miliki. Salah satunya adalah dengan metode double declining. Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus Anda lakukan, agar proses double declining berjalan maksimal.

1. Menentukan Biaya Awal Pembelian Aset

Saat Anda memutuskan untuk memiliki sesuatu, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengetahui harga pembelian aset tersebut. Hal ini sangat penting Anda lakukan agar Anda bisa mengetahui nilai depresiasi dari aset yang Anda miliki.

Apalagi jika jenis barang aset Anda memiliki nilai depresiasi yang cukup tinggi, Anda harus segera melihat catatan Anda agar tidak mengalami kerugian. Maka dari itu, Anda perlu melakukan pencatatan ataupun arsip harga awal terhadap aset yang Anda miliki.

2. Menentukan Nilai Sisa Aset

Poin penting berikutnya yang perlu Anda perhatikan adalah dengan menentukan nilai dari sisa aset yang Anda miliki. Caranya sangatlah mudah untuk Anda lakukan. Dimana, Anda cukup memperkirakan harga penjualan aset Anda, jika aset tersebut telah digunakan.

Misalnya saja, Anda memiliki sebidang tanah di daerah perkotaan yang dekat dengan akses jalan dan tanah dipedesaan. Dari kondisi kedua tanah tersebut, Anda bisa mengetahui bahwa nilai sisa kedua aset tersebut sangat berbeda. 

Dimana, tanah yang berada di daerah perkotaan akan cenderung lebih mahal nilainya jika dibandingkan tanah pedesaan. Hal ini terjadi karena mobilitas diperkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Apalagi jika tanah tersebut akan dijadikan ruko, maka nilainya akan semakin tinggi.

3. Mengetahui Manfaat atau Fungsi Aset

Sebagai pemilik aset, Anda juga perlu untuk mengetahui manfaat atau fungsi dari aset yang Anda miliki. Apabila Anda telah mengetahui manfaat dari penggunaan aset tersebut, maka akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan metode double declining.

Jika Anda telah mengetahui manfaat dan fungsinya, Anda juga akan lebih mudah dalam membuat pilihan. Apakah Anda akan melakukan penjualan, atau Anda akan menundanya dalam jangka waktu tertentu sehingga memiliki nilai tertentu. 

Bagian ini juga sangat penting untuk Anda pelajari dan pahami. Sudah banyak orang yang merugi karena tidak memahami konsep ini.

4. Menghitung Penyusutan

Setelah Anda melakukan beberapa cara di atas, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai penyusutan aset. Langkah ini juga menjadi bagian terpenting dalam menjaga aset yang Anda miliki. 

Jika sebelumnya adalah telah menghitung manfaatnya, maka Anda bisa melakukan hitung penyusutan. Caranya sangat mudah, ikuti rumus berikut ini:

(Besar Penyusutan = 1/masa manfaat) rumus ini juga biasa disebut sebagai depresiasi garis lurus.

5. Menghitung Biaya Penyusutan

Langkah berikutnya adalah dengan menghitung biaya penyusutan. Biasanya, biaya ini akan sangat berguna jika Anda memiliki aset dengan batas waktu tertentu. Misalnya saja Anda memiliki mobil dengan harga 500 juta pada tahun 2020.

Nilai tersebut, tentu akan mengalami penyusutan saat Anda akan menjualnya pada tahun tertentu. Maka dari itu, Anda juga harus tahu mengenai biaya penyusutan. Hal ini menjadi penting untuk Anda lakukan agar aset Anda tidak mengalami kerugian.

Rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung biaya penyusutan adalah:

Penyusutan= (100% : masa penggunaan) x (2 x harga perolehan)

Jika Anda menggunakan rumus tersebut, maka akan dengan mudah mengetahui rugi tidaknya barang Anda. Misalnya saja contoh yang telah disebutkan diatas, yaitu mobil seharga 500 juta. 

Pada tahun 2021 ( 1 tahun penyusutan, mobil akan mengalami biaya penyusutan 100 juta, 80 juta pada tahun kedua dan seterusnya). 

Itulah beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui nilai penyusutan dengan metode double declining. Setelah Anda mengetahui metode tersebut, apakah Anda bisa melakukan penjualan aset kapan saja? Simak lebih lanjut penjelasan lengkapnya, pada ulasan berikut ini.

Waktu Tepat Melakukan Jual Aset

Tidak hanya mengetahui cara menghitung double declining saja. Anda juga perlu mengetahui waktu yang tepat dalam menggunakan langkah tersebut. Hal ini sangat penting Anda ketahui agar aset yang Anda miliki tidak memiliki nilai kerugian yang cukup banyak.

Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk Anda gunakan dalam melakukan jual aset.

1. Saat Kebutuhan Barang Meningkat

Saat-Kebutuhan-Barang-Meningkat

Anda bisa melakukan penjualan aset yang Anda miliki, saat banyak orang mencari aset yang Anda miliki. Tentunya dengan melihat pula nilai penyusutan yang telah Anda hitung sebelumnya. Manfaatkan momen meningkatnya jumlah permintaan untuk mendapatkan profit yang besar.

Ingat, perlu Anda perhatikan sekali lagi, bahwa dalam melakukan penjualan, Anda juga harus tetap melihat nilai penyusutannya. Semua itu perlu Anda lakukan untuk menghindarkan kerugian.

2. Meningkatnya Fungsi Barang

Meningkatnya-Fungsi-Barang

Jika Anda sudah melakukan list fungsi pada tahap sebelumnya, bisa jadi list yang telah Anda lakukan mengalami perubahan. Hal ini bisa terjadi karena terjadinya trend permintaan. Maka dari itu, Anda juga harus mengetahui perkembangan trend.

Misalnya saja, pada masa tertentu nilai suatu mobil menjadi sangat rendah dengan berjalannya waktu. Namun sebaliknya, ada juga jenis mobil yang memiliki harga lebih mahal meskipun sudah berumur tua. Keadaan ini dipengaruhi juga dengan fungsi dari mobil tersebut.

Maka dari itu, memperkirakan nilai penyusutan suatu barang perlu Anda lakukan. Semua itu, untuk mempermudah Anda untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan penjualan.

3. Stok yang Terbatas

Stok-yang-Terbatas

Salah satu aset yang memiliki nilai cukup tinggi dan tidak bisa bertambah adalah tanah. Sehingga tidak heran banyak orang yang berinvestasi dengan melakukan jual-beli tanah. Apalagi bisa Anda ketahui bahwa tanah tidak bisa diperbarui dan ditambah.

Kondisi ini tentu akan sangat menguntungkan bagi Anda yang melakukan investasi dalam bidang tersebut. Sehingga, Anda bisa melakukan penjualan disaat stoknya sudah mulai berkurang dan kebutuhan masih banyak. Pasti harga yang akan Anda dapatkan sangat menguntungkan bagi Anda.

Beberapa poin penting dalam menggunakan metode double declining perlu Anda perhatikan agar metode yang Anda gunakan berhasil. Jangan sampai Anda melewatkan satu step yang bisa berimbas pada salahnya proses penghitungan.

Leave a Comment