Sistem Ekonomi Liberal: Ciri, Kelebihan, Kekurangan, & Contoh Negaranya

Di dalam dunia bisnis, sistem ekonomi liberal memang sudah bukan menjadi hal yang asing lagi diterapkan. Apalagi untuk skala negara. Tetapi, tidak semua negara menggunakan sistem ekonomi ini.

Sistem ekonomi ini merupakan sistem yang mengatur perekonomian negara dengan memberi kebebasan untuk setiap masyarakatnya melakukan kegiatan ekonomi yang diperlukan.

Karakteristik tersebut menjadi ciri utama yang membentuk sistem perekonomian ini. Bukan hanya itu, sistem ekonomi ini juga mempunyai sejumlah ciri lain yang mudah diperhatikan.

Ciri Sistem Ekonomi Liberal

Berikut sejumlah ciri yang dimiliki sistem ekonomi ini, antara lain:

1. Penentuan Harga Barang Tidak Dilakukan Negara

Penentuan-Harga-Barang-Tidak-Dilakukan-Negara

Pemerintah atau negara yang menggunakan sistem ini tidak mengatur dengan ketat kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakatnya. Sehingga harga yang berada di pasaran menjadi tidak dikontrol.

Seperti yang diketahui, penentuan harga barang berasal dari perhitungan rasio antara persediaan dan permintaan.

Jika semakin banyak permintaan pada sebuah barang tetapi persediaan tidak bisa memenuhi, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli menjadi tinggi. Di dalam bidang ekonomi, prinsip ini disebut dengan hukum kelangkaan barang.

Karena masyarakat bisa dengan bebas melakukan kegiatan ekonomi, termasuk melajkukan permintaan barang atau menyediakannya, secara otomatis harga akan ditentukan tanpa campur tangan negara.

2. Persaingan Tumbuh Dengan Sendirinya

Persaingan-Tumbuh-Dengan-Sendirinya

Ciri lain dari sistem ekonomi ini adalah tumbuhnya usaha dan kompetisi berkaitan dengan bidang usaha secara alami. Masyarakat diberi kebebasan melakukan setiap kegiatan ekonomi, dan pelaku usaha dapat dengan mudah membuka usaha mereka.

Tetapi, sebagai gantinya, tidak ada control pada competitor di bidang usaha yang ditekuni. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah dalam sistem ekonomi ini, kebebasan masyarakat untuk masuk dalam kegiatan ekonomi adalah kunci utamanya.

Oleh sebab itu, seseorang tidam bisa melarang orang lain untuk memulai bisnis pada bidang usah ayang sudah ditekuni. Kebebasan yang diberikan pada setiap pelaku untuk memulai usahanya ini tentu bisa melahirkan kompetisi di bidang usaha yang banyak diminati.

Secara alami, pelaku usaha yang menekuni sejumlah bidang bisnsi tersebut akan bersaing agar dapat memastikan keberlanjutan bisnis mereka.

3. Control Negara Terbatas

Pada dasarnya, sistem perekonomian ini merupakan sebuah sistem yang unik karena semua kegiatan ekonomi diserahkan pada skema pasar bebas, akibatnya pemerintah dari negara dengan penerapan sistem ekonomi ini tidak bisa melakukan control dengan mudah.

Seluruh control di sistem ekonomi ini akan dipegang entitas bisnis yang berada di dalamnya. Sehingga, semua keputusan bisnis yang diambil, akan sepenuhnya ada di tangan pemilik usaha yang terlibat.

Sedangkan, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi maupun campur tangan untuk mengambil keputusan tersebut.

4. Pemilik Bisnis Bebas Memiliki Alat Produksi

Pemilik-Bisnis-Bebas-Memiliki-Alat-Produksi

Ciri lain sistem ekonomi liberal yang cukup menarik adalah kebebasan pemilik bisnis untuk memiliki alat produksi atau apa saja yang diperlukannya untuk memenuhi kegiatan ekonomi yang dijalankan.

Ketika menggunakan sistem ekonomi ini, pemerintah sebuah negara tidak bisa melarang masyarakatnya untuk mempunyai alat produksi apapun. Sehingga pelaku usaha tidak harus bergantung pada pihak lain yang sudah ditunjuk negara.

5. Modal Serta Keuntungan Menjadi Penentu Dari Kegiatan Ekonomi

Modal-Serta-Keuntungan-Menjadi-Penentu-Dari-Kegiatan-Ekonomi

Ketika menggunakan sistem ekonomi ini, kebebasan masyarakat di dalam menjalankan kegiatan ekonomi akan memicu banyak hal, dari segi positif maupun negative.

Salah satu efek yang muncul serta menjadi ciri dari sistem ekonomi ini ialah terdapat kegiatan ekonomi yang berorientasi pada keuntungan sepenuhnya.

Ketika menggunakan sistem ekonomi ini, pemerintah mempunyai keterbatasan untuk melakukan intervensi atau control pada kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakatnya, sehingga semua kegiatan ekonomi akan berjalan dengan organik.

Di dalam situasi ini, prinsip utama ekonomi menjadi komponen yang penting, yakni mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tetapi dengan mengeluarkan biaya sekecil munglkin.

Karena tidak terdapat control negara. Tentu saja pelaku usaha akan mengutamakan keuntungan bisnis ketika mengambil ekonomi apapun.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

Kelebihan-dan-Kekurangan-Sistem-Ekonomi-Liberal

Tidak sedkit negara maju yang menggunakan sistem ekonomi ini. Tentu saja hal tersebut bukan tanpa alasan. Berikut sejumlah kelebihan yang dimiliki sistem ini, antara lain:

1. Produksi Barang Dilakukan Sesuai Dengan Kebutuhan Masayrakat

Pengusaha yang menjadi produsen tidak membuat produk bila barang tersebut tidak diperlukan masyarakat. Sehingga, barang yang mewarnai pasaran sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di waktu tersebut.

2. Produk Yang Berada Di Pasaran Merupakan Produk Berkualitas

Disebabkan karena adadnya persaingan yang ketat, produsen berusaha untuk meningkatkan kualitas produk agar dapat memenangkan persaingan pasar.

3. Dapat Memicu Produsen Agar Lebih Kreatif Serta Inovatif

Dengan ketatnya persaingan, hal ini juga memaksa agar setiap produsen terus menerus berusaha dalam mengembangkan kreativitas serta inovasi produk yang mereka miliki.

Tentu saja tujuannya jelas, yaitu agar menciptakan produk yang unggul serta mempunyai nilai tambah bila dibandingkan dengan produk competitor.

Namun, selain memiliki kelebihan, sistem ekonomi ini mempunyai sejumlah kekurangan. Berikut kekurangan yang dimilikinya, seperti:

1. Orang Kaya Menjadi Semakin Kaya

Ketika menggunakan sistem ekonomi ini, produsen mengetahui dengan baik, apa yang harus diproduksi serta apa yang diperlukan, sehingga mereka jauh lebih mudah untuk melakukan monopoli pasar serta memperoleh keuntungan.

Monopoli ini tentu saja membuat pengusaha baru atau produsen baru menjadi sulit berkembang serta mengejar ketertinggalan.

2. Ekspoitasi Sumber Daya Alam Bisa Dilakukan Dengan Berlebihan

Bila semakin tinggi permintaan serta kebutuhan masyarakat menggunakan produk tertentu, produsen akan memproduksi barang yang sama.

Hal ini dapat menyebabkan eksploitasi SDA atau Sumber Daya Alam dilakukan dengan berlebihan, karena semua produsen melakukan hal yang sama.

3. Terjadi Persaingan Yang Tidak Sehat

Dari segi persaingan, adanya sistem ekonomi ini juga dapat menimbulkan persaingan tidak sehat. Hal ini disebabkan karena kondisi pasar yang begitu bebas sehingga orientasi produksen lebih pada keuntungan serta laba saja.

Bahkan, tidak jarang produsen berlomba-lomba untuk menarik sebanyak-banyaknya konsumen menggunakan cara apapun.

Negara yang Menggunakan Sistem Ekonomi Liberal

Negara-yang-Menggunakan-Sistem-Ekonomi-Liberal

Terdapat sejumlah negara maju yang menggunakan sistem ekonomi ini, seperti:

1. Amerika Serikat

Salah satu bentuk dari sistem ekonomi ini yang mudah ditemukan dalam bentuk bisnis di Amerika ialah besarnya kebebasan yang dimiliki pelaku usaha di sana. Bahkan, bebeasan ini merambah pada otoritas negara lain juga.

2. Jepang

Selain Amerika, Jepang juga menggunakan sistem ekonomi ini. Tidak jarang, kita akan menemukan pabrik produksi yang berada di Indonesia, tetapi dimiliki oleh Jepang.

Seperti yang kita ketahui, salah satu kebebasan yang dimiliki sistem ekonomi ini ialah besarnya kebebasan pelaku usaha untuk menentukan ekonomi, sehingga praktik ini mudah ditemukan pada negara yang menggunakan sistem liberal.

3. Singapura

Negara yang condong menggunakan sistem ekonomi ini di ASEAN adalah Singapura. Layaknya dua negara sebelumnya, ada begitu abnyak praktik pebisnis di Singapura yang bebas untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Sistem ekonomi liberal memang diterapkan di negara maju, tetapi bukan berarti sistem ini dapat diterapkan di negara berkembang seperti Indonesia. itulah sejumlah penjelasan mengenai sistem ekonomi ini.

Leave a Comment