4 Cara Menentukan Bullish dan Bearish Pada Saham

Sudah paham dengan istilah apa itu bullish dan bearish? Kedua istilah ini ternyata jadi istilah umum yang harus dipahami dalam dunia saham. Terlebih pemahaman akan cara menentukan bullish dan bearish juga akan berpengaruh pada flow saham yang akan digunakan nantinya.

Istilah ini ternyata berangkat dari nama hewan dan memiliki maksud tersendiri. Namun bagi orang awam yang pertama kali menyentuh dunia saham tentu saja akan kebingungan mengartikan dua istilah ini. Apa maksud dan bagaimana cara menentukan kedua istilahnya?

Pengertian Bullish dan Bearish

Apa-Itu-Bearish Cara Menentukan Bullish dan Bearish

Apa Itu Bullish?

Istilah kata bulish dan bearish nyatanya diserap dari bahasa asing yaitu Bahasa Inggris. Bagi pelaku saham dua istilah ini sangat erat kaitannya dengan nilai tukar hingga flow saham secara keseluruhan. Lalu apa makna dari istilah bullish?

Bullish sendiri awalnya diserap dari kata bull dalam Bahasa Inggris yang bila diartikan menjadi banteng. Binatang ini dikaitkan erat dengan cara bertarung dengan tanduknya yang kuat dari arah bawah mengkung naik ke atas hingga bisa mematikan lawan.

Lalu apa kaitannya dengan saham? Ternyata cara bertahan banteng dengan menggunakan tanduknya dari bawah ke atas dikaitkan dengan flow saham yang menanjak. Sederhananya kenaikan nilai atau flow saham biasa disebut dengan istilah bullish.

Mengamati bentuk bullish ini juga jadi salah satu cara menentukan bullish dan bearish atau sekedar membedakannya. Pola jadi penyerangan banteng dengan tanduknya diibaratkan sebagai flow saham yang naik.

Tidak sedikit juga penggiat saham yang sudah fasih menggunakan istilah ini untuk menyebutkan flow saham menanjak drastis. Dibanding dengan menyebutkan secara langsung “flow saham naik” penggunaan istilah bullish nyatanya terdengar lebih keren.

Indikator naiknya nilai pasar saham sebanyak 20% jadi acuan bagi para penggiat saham untuk menggunakan istilah bullish. Bila nilai yang terlihat di bawah 20% maka tidak bisa disebut dengan istilah bullish.

Apa Itu Bearish?

Pernah melihat bagaimana cara beruang bertahan melawan lawannya? Bila belum perhatikan saja bagaimana seekor beruang menggaruk cakarnya secara naik turun. Pola ini juga yang diadaptasi menjadi istilah dalam sektor pasar saham.

Sama halnya dengan bullish, bearish juga ternyata berasal dari Bahasa Inggris bear yang berarti beruang. Alih-alih melihat beruang sebagai binatang dengan badan yang tinggi besar, pola penyerangan beruang yang ternyata jadi sumber istilah saham.

Salah satu cara menentukan bullish dan bearish yang paling efektif yakni dengan melihat polanya. Siapa saja bisa menyadari bila polanya cenderung turun maka kemungkinan besar harga saham anjlok turun.

Hal ini juga yang akhirnya dikaitkan dengan cara bertahan ala beruang yang akhirnya digunakanlah istilah bearish. Jadi istilah asing satu ini banyak disebutkan bila menemukan pola saham yang cenderung turun dan tidak berkembang. 

Istilah bearish juga sudah lama digunakan oleh para penggiat saham. Diimbangi dengan penggunaan istilah bullish, bearish juga hingga kini banyak digunakan saat hendak mengidentifikasi kondisi pasar saham yang tidak begitu menguntungkan.

Berbeda dengan nilai bullish, justru bearish mengklaim penurunan nilai pasar saham hingga 20% untuk sah menyebut istilahnya. Di luar nilai persenan tersebut istilah penurunan umum atau biasa lebih legal disebutkan.

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Mana-yang-Lebih-Menguntungkan Cara Menentukan Bullish dan Bearish

Jadi mana yang lebih menguntungkan? Tentu saja indikator penilaian bullish cenderung lebih menjanjikan bila dibandingkan dengan bearish. Nilai saham bullish yang melonjak tinggi bisa jadi sangat amat menguntungkan.

Apalagi bila bullish terpantau stabil dengan nilai tambah terus menerus atau nilai kurang yang tidak begitu berpengaruh. Kenaikan bullish bisa jadi penilaian keuntungan bagi Anda pemegang saham tertentu.

Bullish juga bisa jadi salah satu indikator bagi orang awam yang ingin pertama kali membeli saham.

Walaupun nilai belinya tinggi pembeli tidak perlu khawatir karena nilai jualnya juga sama tingginya bahkan bisa naik signifikan. Tentu cara menentukan bullish dan bearish juga berperan di dalamnya.

Tapi ternyata flow bearish tidak melulu merugikan. Jadi pemilik saham harus pintar-pintar menganalisa keadaan nilai agar tidak jatuh berturut turut. Berikut indikator saham yang lebih menguntungkan di antaranya:

  • Bila tingkat nilai saham bullish cukup tinggi minimal 20%.
  • Bila tingkat nilai saham bearish berhenti secara berkala dengan pemulihan stabil.
  • Bila nilai saham stagnan tidak terpengaruh nilai bullish atau bearish.

Cara Menentukan Bullish dan Bearish

Sedikitnya terdapat 3 cara yang bisa dilakukan untuk menentukan apakah nilai saham masuk bullish atau bearish.

Beragam metode yang lebih akurat bisa jadi ditemukan di masa yang akan datang. Namun secara umum berikut 3 cara yang bisa dilakukan untuk menentukan bullish dan bearish.

1. Melihat Pasar Secara Langsung

Melihat-Pasar-Secara-Langsung

Cara pertama yang bisa dilakukan yakni dengan memperhatikan pasar secara langsung. Tentu saja pasar yang dimaksud adalah pasar saham yang bisa dilihat secara fleksibel lewat gawai pribadi.

Memperhatikan pasar secara langsung tentu lebih efektif daripada mendengarnya dari orang lain.

Melihat pasar secara langsung bisa dilakukan untuk memastikan sendiri mana flow saham yang sedang bullish arau bearish. Tidak perlu alat pendukung lainnya penentuan bearish atau bullish bisa disimpulkan secara langsung.

2. Perhatikan Grafik Saham

Perhatikan-Grafik-Saham Cara Menentukan Bullish dan Bearish

Grafik jadi  salah satu bahan pembeda paling jitu untuk menentukan bullish atau bearish. Grafik dengan bentuk menanjak ke atas bisa dipastikan merupakan grafik saham bullish. Grafik ini dikaitkan erat dengan meningkatnya nilai pasar saham.

Sebaliknya, bila grafik yang terlihat cenderung turun maka bentuk ini bisa dikaitkan dengan situasi bearish. Dimana situasi ini dibilang situasi serba salah bagi seorang penggiat saham.

Penjualan saham tidak akan mengembalikan modal sementara kemungkinan grafik naik sulit terbaca.

3. Analisis Ekonomi Bisnis Secara Luas

Analisis-Ekonomi-Bisnis-Secara-Luas

Cara menentukan bullish dan bearish lain yang bisa dilakukan yakni dengan menganalisis ekonomi secara luas.

Tidak hanya dengan melihat grafik secara langsung menentukan bullish arau bearish juga bisa dilakukan dengan cara analisis pasar secara luas dan langsung.

Perkiraan flow bearish atau bullish bisa dilihat dari kondisi perusahaan secara kasat.

Bila kondisi perusahaan secara kasat sedang merosot drastis bahkan cenderung terancam tutup maka bisa dikaitkan dengan flow bearish. Sebaliknya flow bullish bisa dikaitkan dengan perusahaan tang berjaya.

4. Manfaatkan Fitur atau Aplikasi Tertentu

Manfaatkan-Fitur-atau-Aplikasi-Tertentu Cara Menentukan Bullish dan Bearish

Terakhir, penggunaan fitur atau aplikasi saham tertentu untuk langkah yang lebuh mudah. Ada banyak fitur pembacaan flow bullish dan bearish yang bisa digunakan secara gratis bahkan dalam jangka waktu panjang. 

Namun fitur seperti ini tidak selamanya akurat. Jadi ada baiknya pengguna melakukan cek silang untuk memastikan flow apa yang sedang terjadi pada pasar sahamnya. Tidak menutup kemungkinan juga notifikasi yang tersedia tidak akurat. 

Sudah paham terkait bullish dan bearish? Penjelasan di atas bisa diambil kesimpulannya pribadi. Intinya bearish menunjukkan nilai penurunan pasar saham sedangkan bullish sebaliknya.

Gunakan cara penentuan bullish dan berish di atas sekaligus untuk memahami flow saham secara keseluruhan.

Leave a Comment