Kekayaan Arteria Dahlan, Profil, Sumber, Aset dan Kontroversinya

Belakangan ini nama Arteria Dahlan semakin mencuat, beberapa konflik di dalam rapat koordinasi antara DPR RI dan Pemerintah berisi komplain dari politisi PDIP ini. Wajar jika banyak yang penasaran, siapa dia sebenarnya hingga berapa kekayaan Arteria Dahlan yang membuatnya berani bersuara.

Menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Djarot Saiful Hidayat sejak 23 Maret 2015, menjadikan pria 47 tahun ini semakin matang sebagai anggota dewan. Seiring dengan banyak pula komplain tentang dirinya, termasuk hasil kekayaan yang dimilikinya saat ini. Mau tahu informasi lengkapnya?

Profil Arteria Dahlan

Profile Arteria Dahlan

Usut punya usut anak pasangan Zaini Dahlan dan Wasniar ini memiliki darah Minang yang kental. Tapi memang sejak kecil sudah merantau ke Jakarta. Dia menamatkan Strata 1 Teknik Elektro di Universitas Trisakti tahun 1999, kemudian lanjut S1 Program Kekhususan Hukum Ekonomi di Universitas Indonesia.

Kemudian S2 dilanjutkannya di Jurusan Ilmu Hukum Ketatanegaraan, Universitas Indonesia selama dua tahun dan menyandang gelar masternya di tahun 2014.

Soal jenjang karirnya, memang kebanyakan di dunia politik dan hukum sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Seperti internship di perusahaan Hadinuto&partners pada tahun 1999 sampai 2000, kemudin Junior Lawyer di Hutabarat, Halim&Rekan, di tahun 2000 sampai 2001.

Hingga memiliki farmasi hukum sendiri bernama Arteria Dahlan Lawyers dari tahun 2009 sampai 2014. Barulah sejak 2014 sampai saat ini menjadi Anggota DPR RI dua Periode dari PDIP.

Satu hal yang masih membuat penasaran sampai sekarang adalah siapa pasangan dari pria 47 tahun ini. dari berbagai sumber tidak terlihat jejak foto atau informasi tentang istri maupun anaknya. Ada yang menyimpulkan bahwa dia masih lajang atau sengaja menyimpan informasi pribadinya.

Asal Usul Kekayaan dan Aset

Asal Usul Kekayaan dan Aset

Menyinggung soal kekayaan, nama Arteria memang sering dikaitkan dengan kontroversi masalah terkait pendanaan di pemerintahan. Hal tersebut membuat orang penasaran, bagaimana dengan kekayaan Arteria Dahlan sendiri? Apakah rutin dilaporkan atau tidak.

Dilihat dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), ternyata sudah hampir 3 tahun dia tidak melaporkan kekayaannya kepada negara. Sehingga yang tercatat adalah kekayaan sampai tanggal 30 April 2020 saja.

Totalnya sekitar Rp19 miliar, yang mengalami kenaikan hingga Rp5,7 miliar jika dibandingkan dengan laporan tahun sebelumnya. Penjabaran kekayaan dan asetnya adalah sebagai berikut:

  • 3 Bidang Tanah dan Bangunan dengan total nilai mencapai Rp21 miliar
  • 9 kendaraan bermotor dengan total nilai Rp1, 082 miliar yaitu :
  • Motor Honda 2006                  : Rp3.000.000
  • Motor Honda 2011                  : Rp5.500.000
  • Motor Yamaha 2007                : Rp4.000.000
  • Motor Yamaha Xmax 2019      : Rp59.000.000
  • Mobil Honda CR-V 2007          : Rp173.000.000
  • Mobil Nissan X-Trail 2008        : Rp150.000.000
  • Mobil Honda Accord 2008        :Rp225.000.000
  • Mobil Nissan Serena 2010       : Rp152.500.000
  • Mobil Mercedes Benz 2010      : Rp310.000.000
  • Kas sebesar Rp685 juta
  • Setara Kas Rp 1 miliar

Selain kekayaan Arteria Dahlan di atas, ada juga sejumlah kendaraan yang sering mangkal di DPR RI dengan stiker arteriadahlanlawyers.co.id. plat kendaraannya juga sama, hanya kode depan dan belakangnya yang berbeda yaitu 4197-07.

  • Nissan Livina warna merah
  • Toyota Vellfire warna Hitam
  • Toyota Fortuner warna Putih
  • Mitsubishi Grandis warna hitam
  • Toyota Innova warna silver.

Kontroversi Arteria Dahlan, Dari Panggilan Sampai Ancaman Pidana untuk Mahfud MD

Kontroversi Arteria Dahlan, Dari Panggilan Sampai Ancaman Pidana untuk Mahfud MD

Sudah menjadi tugas anggota DPR untuk mengkritik kinerja pemerintah dan memberikan solusi terbaik, tapi tentunya kritik membangun dan tidak menjadi kontroversi yang menuai masalah. Sayangnya, Arteria Dahlan ternyata sering terlibat kontroversi yang menyeret nama-nama penting.

Harus Dipanggil “yang Terhormat”

Kontroversi pertama yang muncul akibat ucapan pria pecinta kuliner ini adalah, komplain yang dilayangkannya kepada pimpinan Komisi Pemberntasan Korupsi (KPK). Dimana saat rapat kerja Komisi III pada September 2017 silam, para petinggi KPK tidak menyebutkan sapaan “yang terhormat” untuk para anggota dewan.

Kata “Bangsat” untuk Kementerian Agama RI

Berikutnya ada kontroversi kata “bangsat” pada bulan Maret 2018 yang diucapkan Arteria untuk Kementerian agama, ketika membahas tentang kasus tipu-tipu umroh. Saat itu dia diberi kesempatan berpendapat dalam rapat kerja bersama Jaksa Agung RI.

Namun selang sehari setelah mengatakan hal tersebut, dia langsung menyatakan permintaan maaf secara personal di hadapan awak media.

Kata “Sesat” untuk Emil Salim

Tidak bisa dipungkiri bahwa pria kelahiran 7 Juli 1975 ini memang suka berdebat dan mengeluarkan kata-kata memancing emosi. Salah satunya dalam acara TV Mata Najwa yang membahas tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang KPK.

Pada acara yang tayang Oktober 2019 itu, dia mendebat Emil Salim yang dulu pernah menjabat sebagai Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara.

Dalam salah satu sesi debat, Emil memberikan penjelasan soal apa saja yang berhasil dilakukan KPK selama eksis di Indonesia. Termasuk tentang adanya kewajiban yang termaktub di dalam undang-undang KPK tentang penyampaian laporan.

Namun Arteria membantah hal tersebut, bahkan mengatakan bahwa Emil memberikan informasi sesat.

Banyak pihak memintanya mengeluarkan permohonan maaf karena dianggap tidak sopan kepada yang lebih tua, namun sampai sekarang permohonan maaf itu tidak pernah dilakukannya.

No Operasi Tangkap Tangan untuk Aparat Hukum

Arteria juga pernah memberikan pendapat bahwa Operasi Tangkap Tangan (OTT), tidak berlaku untuk aparat hukum. Baik itu polisi, jaksa, maupun hakim. Menurutnya hal itu tidak menjadi penyelesaian sebuah masalah.

Lebih jauh lagi, dia juga menyebabkan OTT yang dilakukan hanya akan membuat hilangnya rasa percaya pada lembaga-lembaga tersebut.

Sindir Bahasa Sunda

Dalam rapat kerja dengan Kejaksaan Agung Januari 2022, Arteri meminta Jaksa Agung untuk mengganti Kajati yang berbicara bahasa Sunda saat rapat kerja.

Usut punya usut ternyata Kajati yang jadi objek permintaan anggota dewan tersebut adalah Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Asep Nana Mulyana. Asep memang pernah berbahasa Sunda saat menghadiri rapat kerja dengan DPR.

Bukannya mendapat dukungan, Arteria malah mendapatkan kritik pedas dari berbagai pihak termasuk langsung dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dimana Ridwan meminta Arteria untuk meminta maaf.

Awalnya Arteria enggan meminta maaf, namun beberapa hari setelah pernyataan kontroversinya soal bahasa Sunda tersebut permohonan maafpun diucapkan.

Ancaman Untuk Menkopolhukam

Yang paling terbaru adalah ancaman yang dilayangkan oleh Arteria untuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia yaitu Mahfud MD. Dalam rapat kerja Maret 2023 lalu, Arteria mengancam akan memperkarakan Mahfud yang sempat menyebut Markus kepada salah satu anggota dewan.

Tidak hanya itu, dia juga mengancam mempidanakan Mahfud  terkait pelanggaran yang terindikasi dilakukan oleh Mahfud terkait transaksi janggal yang ada di Kementerian Keuangan sebesar Rp349 triliun.

Sudah tahu siapa Arteria Dahlan, sebanyak apa kekayaan Arteria Dahlan hingga kontroversi yang pernah dilakukannya selama menjabat sebagai Anggota DPR RI? Mau tahu update terbaru tentang tokoh lainnya, jangan lupa untuk simak terus disini.

Leave a Comment