Perusahaan yang memiliki status terbuka (go public) akan menerbitkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperoleh tambahan modal. Dalam perkembanganya, perusahaan bisa melakukan stock split dan tentu saja ada pengaruh stock split terhadap harga saham tersebut.
Secara umum arti dari stock split adalah pemecahan nilai saham yang bertujuan meningkatkan jumlah saham yang beredar di pasar modal serta meningkatkan likuiditasnya.
Pengertian Stock Split
Stock split artinya adalah aksi korporasi yang dilakukan dengan cara pemecahan nilai saham yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah saham suatu perusahaan sesuai dengan rasio tertentu.
Pengaruh stock split terhadap harga saham menjadi lebih terjangkau dan transaksi saham tersebut menjadi aktif. Stock split dilakukan oleh emiten yang harga sahamnya sudah berada di level atau tingkat tertinggi.
Jenis Aksi Stock Split
Ada dua jenis aksi pemecahan saham yang biasanya dilakukan oleh emiten di antaranya:
1. Pemecahan Naik (Split-Up)
Tujuan dari dilakukannya split-up adalah untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar di pasar modal dengan menurunkan harga per lembar saham.
2. Pemecahan Turun (Split-Down)
Split-down yang biasanya dikenal dengan reserve split merupakan aksi yang dilakukan oleh emiten untuk menurunkan jumlah saham yang beredar dan bertujuan untuk meningkatkan harga saham di bursa supaya image perusahaan menjadi lebih baik.
Tujuan Aksi Stock Split
Tujuan dilakukannya stock split oleh emiten ada dua yaitu:
- Meningkatkan jumlah saham yang beredar di pasar modal.
- Memberi kesempatan bagi para investor kecil atau retail untuk mulai berinvestasi di saham.
- Menurunkan harga tiap lembar saham supaya lebih terjangkau bagi investor retail.
- Saham tersebut menjadi liquid atau ramai diperdagangkan.
- Menaikkan harga saham pada jangka waktu yang lebih lama.
- Untuk menaikkan diversifikasi investasi.
Manfaat Aksi Stok Split
Beberapa emiten berpendapat bahwa aksi pemecahan saham bisa memberikan manfaat yag cukup besar bagi perusahaan, diantaranya:
- Harga saham yang menjadi lebih terjangkau setelah aksi stock split bisa menjadi daya tarik bagi investor.
- Saham menjadi lebih liquid untuk diperdagangkan di bursa.
- Untuk mengubah investor yang membeli saham di bawah 1 lot/ 500 lembar (odd lot) menjadi investor yang bisa membeli saham minimal 1 lot/ 500 lembar (round lot).
Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham
1. Teori Stock Split
Ada beberapa teori yang menjadi motivasi bagi perusahaan dalam melakukan aksi pemecahan saham yakni:
Signaling Theory
Teori menyatakan bahwa aksi stock split yang dilakukan oleh emiten memberikan informasi kepada pemegang saham atau investor tentang peluang kenaikan return di masa mendatang yang berarti perusahaan memiliki prospek yang bagus ke depannya.
Trading Range Theory
Dalam teori ini dijelaskan bahwa emiten yang melakukan stock split karena terdorong oleh perilaku praktisi pasar yang konsisten dan beranggapan bahwa dengan melakukan aksi ini bisa menjaga harga saham tidak terlalu mahal.
Saham yang telah dipecah tersebut memiliki batas harga yang optimal bagi saham dan untuk meningkatkan daya beli para investor sehingga saham tersebut akan aktif diperjualbelikan yang pada akhirnya bisa meningkatkan likuiditas perdagangannya.
Liquidity
Pada teori ini disebutkan bahwa harga saham yang lebih rendah akan menambah kemampuan saham untuk diperjualbelikan setiap saat di bursa dan meningkatkan efisiensi pasar modal.
Selain itu dengan meningkatnya jumlah pemegang saham, maka likuiditas pasar modal akan semakin baik pula.
2. Pengaruh Stok Split Terhadap Harga Saham
Pengaruh stock split terhadap harga saham yang paling utama adalah menurunkan nilai nominal saham tapi tidak merubah nilai atau jumlah modal dan ekuitasnya sehingga bisa meningkatkan liquiditas saham tersebut.
3. Contoh Stok Split
Contoh salah satu aksi pemecahan saham dilakukan oleh PT BCA Tbk pada tahun 2021 lalu. Emiten yang dikenal dengan nama BBCA di bursa melakukan stock split dengan rasio 1:5. Harga saham BBCA pada saat itu berada di angka Rp32.900 per lembarnya.
Setelah dilakukannya stock split, harga per lembar sahamnya menjadi Rp6.000 sampai dengan Rp6.500. BBCA tercatat sudah melakukan stock split sebanyak 3 kali yaitu:
- Pada tahun 2001 dengan rasio 1:2 dari harga awal saham BBCA Rp1.750 menjadi Rp875 setiap lembar sahamnya.
- Stock split kedua yang dilakukan BBCA pada tahun 2004 menggunakan rasio 1:2 dari harga Rp3.550 menjadi Rp1.775 per lembar sahamnya.
- Yang ketiga dilakukan pada tahun 2008 BBCA melakukan stock split dengan rasio 1:2 dari harga saham Rp7.100 menjadi Rp3.550 tiap lembar sahamnya.
Pengaruh Positif Aksi Stock Split
1. Bagi Emiten atau Perusahaan
Aksi stock split memberi dampak yang positif bagi emiten yang bersangkutan seperti:
- Saham menjadi lebih liquid atau aktif diperdagangkan.
- Saham akan mudah untuk diperjual belikan di pasar modal.
- Pengaruh stock split terhadap harga saham rata-rata yang dimiliki oleh emiten meningkat.
- Kapitalisasi pasar bagi perusahaan yang tidak mengalami perubahan.
2. Bagi Pemegang Saham atau Investor
Dampak positif stock split bagi pemegang saham di antaranya:
- Harga saham lebih terjangkau dari sebelumnya.
- Pemegang saham bisa membeli saham dengan jumlah yang lebih banyak.
- Berpotensi memperoleh keuntungan sebab aksi stock split yang dilakukan oleh emiten bisa membuat pergerakan saham semakin aktif.
Pengaruh Negatif Aksi Stock Split
1. Bagi Perusahaan atau Emiten
Selain kelebihan dari melakukan aksi stock split, ada juga kekurangan dari aksi ini, yaitu:
- Tidak menjamin 100% saham akan dibeli oleh investor.
- Jika kinerja perusahaan yang melakukan aksi stock split tidak bagus dan fundamental perusahaannya tidak kuat, maka pergerakan sahamnya tidak akan aktif.
- Tidak semua emiten yang melakukan aksi stock split akan sukses.
- Apabila harga saham terlalu murah, emiten berpotensi mengalami delisting dari bursa efek.
- Volatilitas saham (jarak naik dan turunnya harga saham) yang meningkat menyebabkan fluktuasi pada harga saham.
2. Bagi Investor atau Pemegang Saham
Ada dampak negatif stock split bagi para pemegang saham, yakni sebagai berikut:
- Nilai dividend yield yang diperoleh menjadi lebih kecil karena banyaknya saham yang beredar.
- Beberapa saham nilainya turun pasca aksi stock split. Meskipun demikian tidak semua saham akan bernasib sama.
- Kekurangan stock split bagi pemegang saham jika harga saham yang sudah dipecah tidak meningkat akan membuat saham emiten tersebut mengalami delisting oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Saham Stock Split
Jika ingin membeli saham stock split harus memperhatikan beberapa hal diantaranya:
- Kinerja keuangan perusahaan yang meliputi pendapatan, pengeluaran, utang, cash flow, dan laporan rugi laba perusahaan.
- Prospek bisnisnya di masa depan seperti bagaimana peluang perusahaan tersebut di masa depan, kompetitor yang harus dihadapi, dan lain sebagainya.
- Kondisi makro ekonomi perusahaan yang mempengaruhi keputusan, profitabilitas, dan fungsi dari perusahaan tersebut.
- Melihat valuasinya misalnya harga sahamnya murah tetapi valuasinya mahal.
Pengaruh stock split terhadap harga saham tidak hanya membuat harga saham menjadi lebih terjangkau tetapi juga membuat porsi kepemilikan saham bagi investor yang sebelumnya sudah memiliki saham emiten tersebut menjadi lebih banyak.
Siapkan dana yang cukup untuk menyerok saham stock split jika tertarik untuk membelinya. Membeli saham tersebut bisa menjadi jalan bagi investor pemula untuk memulai investasi saham. Namun, perlu diingat bahwa saham stock split bukan merupakan jaminan untuk memperoleh keuntungan.