Investasi Saham vs Emas, Untung Mana? Ini Perbandingannya

Dua produk investasi yang umum dipakai oleh para investor adalah saham dan emas. Dalam perbandingannya, investasi saham vs emas tetap memiliki kelebihan masing-masing di kalangan para investor, baik dari segi keuntungan maupun besar risiko yang harus ditanggung.

Sekilas Mengenai Investasi Saham

Sekilas-Mengenai-Investasi-Saham

Melihat beberapa masa ke belakang, investasi saham menjadi pilihan investasi yang kurang populer oleh sebab hanya dipahami oleh para ahli saja. Mereka yang memilih saham untuk diinvestasikan umumnya adalah lulusan mahasiswa program studi bisnis dan berasal dari kalangan pengusaha.

Masyarakat umum belum terlalu mengenal jenis investasi ini karena informasi menegnai prosedur dan tips yang aman masih sangat sedikit. Terlebih, berita tentang kerugian saham sering kali menjadi bahan pemberitaan di media massa.

Namun, perkembangan teknologi yang ada seiring majunya zaman, memperoleh informasi menjadi jauh lebih mudah, termasuk sebaran informasi mengenai investasi saham yang bahkan digeluti oleh pemain lama dan kalangan usia muda yang tidak ingin kalah.

Aplikasi khusus saham dalam ponsel pintar mereka membantu lebih jauh dalam memantau proses investasi. Kelebihan investasi ini disebabkan oleh beberapa faktor yang melatarbelakangi, yakni sebagai berikut.

1. Investasi Mudah

Kemudahan yang dimaksud adalah tidak perlu lagi kemampuan yang mumpuni dalam rangka menghindari kerugian. Investasi saham saat ini dapat dipilih melalui moderator yang memakai aplikasi dengan sistem bidding otomatis.

Bursa saham saat ini juga bertambah ragamnya karena pengaruh industri-industri kreatif yang kerap muncul dan menjamur di banyak wilayah di Indonesia.

2. Modal Kecil

Investasi saham dapat dibuka dengan besar modal yang sangat kecil dengan harga jual per lembarnya adalah Rp2.000. Harga ini bergantung pada tingkat popularitas, stabilitas, dan kredibiltas publik perusahaan tersebut.

Poin-poin kuat tersebut menarik hati kalangan kelompok dewasa muda sebab tidak butuh modal besar untuk memulai berinvestasi saham.

3. Keuntungan Besar

Investasi saham butuh kelihaian dalam menyusun strategi untuk bisa memperoleh keuntungan atau dividen sampai 100% dari modal yang telah dikeluarkan. Keuntungan ini diperoleh dari margin keuntungan bulanan perusahaan.

Dapat juga berasal dari transaksi jual-beli kepemilikan bersama investor lain, sehingga menjadikan investasi saham memiliki sisi menarik yang mengundang banyak pemain baru.

Dengan sejumlah kelebihan yang dimiliki investasi saham, tentu jenis ini memiliki risiko yang menimbulkan kerugian pula oleh sebab keuntungan yang diberikan cukup menggiurkan. Beberapa kelemahan atau risiko yang akan ditanggung saat berinvestasi saham antara lain adalah sebagai berikut.

1. Tidak Memperoleh Dividen

Risiko ini adalah yang paling tinggi dan paling penting untuk diperhatikan bila memilih jenis investasi ini. Walau memperoleh dividen adalah hak investor, namun neraca keuangan perusahaan yang negatif terpaksa harus menunda penerimaan hak itu.

Tren negatif yang mengarah pada kemungkinan defisit akan mengurangi atau meniadakan dividen, yang berarti bahwa investor tidak akan memperoleh keuntungan.

2. Tidak Memperoleh Gain

Ketika tren kerugian pada perusahaan berlanjut, investor umumnya segera menjual aset-aset mereka, termasuk saham. Namun, pilihan ini dalam proses trading dalam situasi merugi terpaksa harus memberikan kerugian pada para pemegang saham.

Pasalnya, tren merugi membuat harga saham per lembar menyentuh batas bawah yang akan gagal menutupi modal ketika membeli saham.

3. Terbawa Kasus Perusahaan

Bila memiliki saham pada satu perusahaan, berarti investor tersebut menerima hak yang diikuti dengan kewajiban yang berlaku di perusahaan. Salah satunya adalah ikut bertanggung jawab bilamana suatu saat perusahaan dilanda kasus pelanggaran hukum.

Pemegang saham tidak hanya wajib ikut mengganti rugi, tetapi wajib bersedia juga mengikuti proses peradilan yang mana akan membuang waktu dan tenaga tanpa adanya imbal balasan yang setimpal—hanya rugi yang didapat.

Investasi Emas, Tetap Eksis Walau Kuno

Investasi-Emas-Tetap-Eksis-Walau-Kuno

Bila menilik lebih dalam dan mendapati bahwa investasi saham memiliki risiko tinggi, pertimbangan untuk beralih ke investasi emas dapat menjadi alternatif pilihan. Jenis ini menjadi pilihan legendaris dalam berinvestasi, meski banyak kalangan muda menganggap investasi emas kuno dan kurang menarik.

Emas sendiri mempunyai kelebihan yang membuatnya bertahan sebagai opsi untuk diinvestasikan, sebab:

  1. Harga emas selalu naik setiap tahun dan cenderung stabil. Bila turun pun, biasanya karena pengaruh harga emas dunia dan tidak berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
  2. Selisih harga jual dan harga beli (gain) paling kecil adalah sebesar 30%.
  3. Tidak dilindas zaman, membuat emas dapat dikatakan aman untuk diinvestasikan dalam jangka waktu yang lama.

Beberapa poin di atas menunjukkan bahwa pada emas menempel kondisi keamanan yang lebih besar untuk diinvestasikan daripada saham dengan sifat low risk high return. Selain itu, membeli emas pun tidak harus dengan dana yang terlalu besar.

Investasi Saham vs Emas, Ini Perbandingannya

Investasi-Saham-vs-Emas-Ini-Perbandingannya

Sebelum benar-benar memutuskan untuk berinvestasi, ada banyak faktor yang harus menjadi pertimbangan. Termasuk investasi saham vs emas, di mana keduanya memiliki keunggulan masing-masing.

Berikut ini perbandingan kedua investasi tersebut di atas yang dirangkum dari berbagai aspek.

1. Aspek Wujud

Perbandingan investasi saham vs emas yang pertama ialah dari segi fisik. Investasi saham memiliki bentuk seperti surat berharga yang berisi pernyataan kepemilikan investor terhadap perusahaan yang sahamnya dibeli. Nilainya sama dengan jumlah saham yang dibeli.

Sementara investasi emas mempunyai bentuk fisik yang dapat disimpan sendiri atau dapat juga dititip di safety box dengan biaya tertentu. Saat ini, sudah ada perkembangan model investasi emas dengan menggunakan aplikasi.

Nilai investasi emas biasanya mengikuti harga emas yang naik-turun setiap hari. Baik investasi saham atau emas, keduanya dipengaruhi oleh pegerakan di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

2. Aspek Pengembangan

Menilik dari sisi pengembangan, investasi saham berkembang lebih aktif daripada investasi emas. Pasalnya, dana yang mengalir yang berasal dari penjualan saham dipakai untuk perputaran dan perkembangan perusahaan tersebut.

Apabila perusahaan memperoleh keuntungan besar, maka akan berpengaruh pada dividen yang akan diperoleh investor. Sementara investasi emas tidak memiliki aksi atau tindakan tertentu yang bisa menjadikan nilai emas melonjak dalam waktu cepat.

Karena itu, perkembangan keuntungan emas dapat dikatakan lebih pasif daripada laba hasil investasi saham. Berdasarkan segi risiko pun, investasi saham lebih rentan, sejalan dengan keuntungan yang akan diperoleh juga cenderung besar.

Apabila perusahaan tertimpa kejadian yang tidak diinginkan, investor yang menjual saham akan merasakan dampaknya juga. Sebaliknya pula, pertumbuhan emas yang lambat sejalan dengan tanggungan risiko yang tidak terlalu tinggi.

3. Masa Berlaku

Aspek ini juga perlu diperhatikan terkait investasi saham vs emas. Sejak beberapa masa ke belakang, investasi emas selalu mengalami peningkatan nilai dan tidak ada akhirnya. Harga emas pun masih kerap menjadi patokan di lingkup perekonomian dunia.

Sementara itu, investasi saham masih bergantung pada keberadaan perusahaan di mana investor membeli saham itu. Jika perusahaan dilanda rugi atau bangkrut, maka saham yang sudah dibeli tidak akan berlaku lagi.

Berdasarkan perbandingan investasi saham vs emas yang telah dipaparkan di atas, para investor diharapkan dapat memilih investasi yang sesuai dengan dirinya. Melihat beberapa faktor, lalu cocokkan dengan keberanian dalam menanggung risiko—pilihan terbaik ada di tangan masing-masing.

Leave a Comment