Studi kelayakan usaha perlu dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan. Jika menghasilkan untung bisa dilanjutkan dan jika tidak maka harus dihentikan. Untuk menguji kelayakan usaha diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan.
Langkah-langkah yang dimasukkan adalah analisis SWOT, 5W+1H, dan studi kelayakan usaha. Perkembangan bisnis yang sangat pesat ini menimbulkan tingkat persaingan yang tinggi. Oleh sebab itu demi keberlangsungan usaha, studi kelayakan ini perlu dilakukan.
Cara Menguji Kelayakan Usaha
1. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan metode analisa dalam perencanaan strategi bisnis yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan yang mendukung dan tidak mendukung tujuan tertentu.
SWOT memiliki arti Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats (ancaman). Tehnik ini merupakan tolok ukur keberhasilan kinerja perusahaan atau suatu proyek tertentu.
Strengths
Pengertian dari strengths di sini berarti hal apa saja yang sudah berhasil dilakukan oleh perusahaan tersebut. Bisa juga diartikan sebagai kekuatan bisnis, hal internal dan positif dalam perusahaan, atau hal-hal yang menyebabkan perusahaan tersebut lebih unggul dari pesaingnya.
Weaknesses
Merupakan faktor internal dari suatu perusahaan berupa kelemahan bisnis perusahaan. Termasuk juga di dalamnya hal apa yang membuat kompetitor lebih unggul dari perusahaan. Kelemahan SDM atau kinerja karyawan yang buruk juga bisa menjadi sebuah kelemahan.
Keterbatasan kinerja dan ketrampilan karyawan bisa menghambat kemajuan suatu perusahaan. Kalau tidak ditingkatkan atau diperbaiki menyebabkan kemunduran usaha tersebut.
Opportunities
Opportunities merupakan faktor eksternal yang artinya adalah peluang yang muncul dalam suatu usaha. Peluang atau kesempatan apa yang bisa diperoleh sangat berkonstribusi dalam kesuksesan bisnis.
Threat
Threat atau ancaman adalah segala sesuatu yang bisa menimbulkan resiko pada perusahaan.
2. Analisis 5W+1H

5W+1H merupakan singkatan dari what, who, when, where, why, dan how.
What
What atau apa merujuk pada rencana apa yang akan dilakukan seperti jenis usahanya apa, produknya apa, dan tujuan apa yang ingin dicapai. Beberapa contoh pertanyaan dalam what diantaranya sebagai berikut:
- Bidang usaha apa yang akan dijalankan?
- Bentuk usaha yang seperti apa?
- Apa tujuan yang ingin dicapai dalam usaha tersebut?
- Who
Siapa yang akan terlibat dalam usaha atau perusahaan tersebut. Pertanyaan tersebut merujuk pada siapa saja yang pantas dan cocok diajak bekerjasama membangun usaha tersebut. Bisa juga berarti berapa banyak orang yang nantinya akan terlibat.
When
Kapan usaha tersebut akan dimulai merupakan pertanyaan yang tidak bisa disepelekan dan harus dipikirkan secara baik-baik.
Where
Di mana lokasi atau tempat yang tepat untuk memulai usaha.
Why
Why adalah pertanyaan yang harus dijawab dengan logis. Beberapa contoh pertanyaannya adalah sebagai berikut:
- Mengapa tujuan dari usaha tersebut demikian?
- Mengapa usaha tersebut yang dipilih?
- Mengapa memilih lokasi usaha di dekat pasar?
- Mengapa memilih nama usaha itu?
- How
Pertanyaan how mengacu pada metode, teknik, dan prosedur operasional kerja dalam usaha tersebut. Beberapa contoh pertanyaannya seperti di bawah ini:
- Bagaimana sifat usaha yang akan dikerjakan? Bersifat padat karya ataukah padat modal?
- Bagaimana teknik yang akan digunakan nantinya? Teknik modern atau tradisional?
- Bagaimana prosedur kerjanya?
- Bagaimana prospek atau masa depan usaha tersebut?
3. Studi Kelayakan Usaha

Untuk menguji kelayakan usaha diperlukan riset yang mendalam. Studi kelayakan usaha bertujuan membantu perusahaan untuk memberikan jawaban atas layak atau tidaknya sebuah rencana proyek yang akan dijalankan.
Studi ini berorientasi pada berhasil atau tidaknya usaha tersebut.
Bidang yang Dianalisa Dalam Studi Kelayakan
Beberapa bidang yang akan dianalisa dalam studi kelayakan sebagai berikut:
- Deskripsi Bisnis
- Deskripsi Pasar
- Detail Finansial Perusahaan
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Teknologi yang Diperlukan
- Kesimpulan Akhir.
Tujuan Studi Kelayakan
Studi kelayakan usaha memiliki beberapa tujuan, diantara sebagai berikut:
- Melancarkan Rencana
Sebuah usaha memerlukan perencanaan yang matang supaya bisa memprediksi kemungkinan apa yang akan terjadi dan bagaimana masa depan bisnis tersebut.
- Terhindar dari Resiko yang Merugikan
Tujuan dari studi kelayakan berikutnya adalah untuk memperkecil resiko kerugian dan menjamin stagnasi dalam berbisnis.
- Memudahkan Pengaplikasian Kerja
Supaya rencana bisnis berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, perlu dibuat perencanaan yang tepat yang memudahkan pengaplikasian kerja sehingga para pekerja memiliki pedoman dan fokus pada tujuan yang akan dicapai.
- Memudahkan Pengawasan
Pengawasan yang lebih mudah dijalankan merupakan merupakan hasil dari pengaplikasian yang sesuai dengan rencana awal.
- Memudahkan Pengendalian
Studi kelayakan usaha bisa meminimalisir penyimpangan jika ada kasus yang terjadi pada usaha yang sedang dijalankan.
Aspek-Aspek yang Ada Dalam Studi Kelayakan Usaha
Beberapa aspek-aspek yang nantinya akan dianalisa dalam studi kelayakan usaha adalah sebagai berikut:
- Aspek Hukum
Aspek hukum berkaitan erat dengan hal-hal yang berhubungan dengan legalitas pendirian sebuah perusahaan. Poin-poin dalam aspek hukum yang akan dianalisa yakni:
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan.
- Perizinan lokasi perusahaan.
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Surat Tanda Daftar Perusahaan.
- Aspek Ekonomi
Dampak tingkat pendapatan perkapita di daerah sekitar perusahaan merupakan hal yang akan dianalisa dalam studi kelayakan usaha.
- Aspek Budaya
Apabila dilihat dari sisi budaya, untuk menguji kelayakan usaha diperlukan informasi tentang sejauh mana perusahaan mempengaruhi perubahan budaya di daerah sekitar perusahaan.
- Aspek Manajemen Perusahaan
Cakupan aspek ini sangat luas dan erat kaitannya dengan operasional suatu perusahaan dari sisi pembangunan dan pengembangan perusahaan, manajemen karyawan, finansial perusahaan, dan lain sebagainya.
- Aspek Finansial Perusahaan
Sebelum berbisnis harus memiliki modal yang cukup karena keuangan merupakan aspek yang memiliki andil besar dalam menentukan nasib usaha tersebut.
- Aspek Pasar
Dalam aspek ini ada hal-hal penting yang perlu dianalisa diantaranya:
- Jumlah konsumen yang bisa membeli produk.
- Tingkat daya beli masyarakat.
- Segmentasi pasar.
- Persaingan produk di pasaran.
- Potensi pada pasar.
4. Tahapan Studi Kelayakan Usaha

Dalam melakukan studi kelayakan usaha ada beberapa tahapan yang akan dilalui adalah sebagai berikut:
Menemukan Ide untuk Mengembangkan Usaha
Tahap awal dalam melakukan studi kelayakan adalah dengan menemukan ide kreatif. Diperlukan proses yang baik untuk meneliti ide yang sudah ditemukan tersebut supaya bisa diwujudkan menjadi sebuah usaha dengan kegagalan yang bisa diminimalisir.
Penelitian Terhadap Ide
Tahap ini dilakukan dengan cara menelusuri aspek studi kelayakan usaha yang ada dan implikasi potensi yang bertujuan untuk mengetahui potensi dari ide tersebut.
Evaluasi
Dalam tahap evaluasi ini terdiri dari beberapa aspek yang diantaranya:
- Finansial
- Manajemen
- SDM (Sumber Daya Manusia).
- Penentuan
Layak atau tidaknya sebuah usaha untuk dijalankan ada pada tahap ini. Jika tidak layak, maka akan dilakukan penelitian ulang.
Realisasi Perencanaan
Apabila usaha tersebut dinilai layak, maka tahap selanjutnya adalah merealisasikan perencanaan tersebut sesuai dengan jadwal dan persiapan yang telah direncanakan di awal.
Usaha yang akan dijalankan tersebut harus memperoleh komitmen dari pihak manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.
Pelaksanaan Usaha
Jika kelima tahap sudah terpenuhi, maka harus memperhatikan beberapa hal dalam tahap pelaksanaan usaha yaitu sebagai berikut:
- Perbaikan resiko dan hambatan pada usaha tersebut sesuai dengan rencana awal.
- Penyesuaian pada perubahan kondisi lingkungan.
- Kemungkinan adanya alternatif lain.
- Evaluasi terhadap pelaksanaan usaha tersebut.
Apabila ada yang berminat memulai suatu usaha bisa mempraktekkan studi kelayakan yang telah dijelaskan secara rinci di atas. Untuk menguji kelayakan usaha diperlukan banyak usaha dalam waktu yang tidak singkat.
Akan tetapi studi kelayakan usaha tersebut telah terbukti bisa mempertahankan eksistensi dan kesuksesan perusahaan. Maka jangan ragu lagi untuk melakukan studi ini dengan perencanan yang matang.